Festival Genitri Tempo Doeloe, Pelestarian Budaya dan Penggerak Ekonomi Warga

: Wali Kota Malang Wahyu Hidayat berbincang dengan pelaku usaha di sela kunjungan ke Festival Genitri Tempo Doeloe ke-7, di Jl. Pisang Candi Barat RW 4, Kelurahan Pisangcandi, Kecamatan Sukun, Selasa (8/7/2025)/ MC Malang.


Oleh MC KOTA MALANG, Rabu, 9 Juli 2025 | 19:46 WIB - Redaktur: Jhon Rico - 215


Malang, InfoPublik- Jalan Pisang Candi Barat RW 4, Kelurahan Pisangcandi, Kecamatan Sukun, Kota Malang, kembali disulap menjadi ruang nostalgia penuh warna dalam gelaran Festival Genitri Tempo Doeloe yang ke-7.

Diselenggarakan pada 8-12 Juli 2025 pukul 16.00–22.00 WIB, festival ini menjadi magnet warga dan wisatawan untuk menikmati nuansa masa lalu yang hangat dan sarat nilai budaya.

Festival rakyat yang digagas oleh warga RW 4 ini menyajikan beragam kuliner tradisional dan produk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) seperti kue lupis, cenil, nasi jagung, klepon, hingga aneka wedang tradisional.

Tak hanya itu, pengunjung juga diajak bermain permainan tradisional seperti engklek, egrang, dan dakon, sambil mengenakan busana jadul.

Kehadiran dekorasi khas tempo dulu, lampu teplok, serta ornamen kayu tua memperkuat suasana nostalgia di sepanjang jalan kampung.

Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat menyampaikan apresiasi atas semangat dan partisipasi aktif warga.

Ia menegaskan bahwa Genitri Tempo Doeloe bukan sekadar acara tahunan, melainkan bentuk nyata kepedulian masyarakat terhadap pelestarian budaya serta penggerak ekonomi lokal.

“Saya suka sekali stan-stan yang menampilkan kuliner tradisional, tempo dulu. Genitri Tempo Doeloe ini unik, karena dari, oleh, dan untuk warga. Selain menggerakkan UMKM, juga menjadi ruang untuk mengenang masa lalu dan mengenal budaya lokal lebih dekat,” ujar Wahyu usai mengunjungi berbagai stan, Selasa (8/7/2025).

Sementara itu, Ketua RW 4, Hadi Susanto, menekankan bahwa semangat kebersamaan menjadi kunci utama suksesnya penyelenggaraan acara ini.

Ia menambahkan, Genitri Tempo Doeloe merupakan kontribusi nyata warga dalam mendukung program Seribu Event yang diinisiasi oleh wali kota dan wakil wali kota Malang.

“Event ini memang digelar warga untuk mengenang masa lalu Kampung Genitri. Melalui kegiatan ini, kami berupaya mendorong pertumbuhan UMKM dan membangun kebanggaan akan identitas lokal,” kata Hadi.

Selain kuliner, Genitri Tempo Doeloe juga menyajikan panggung budaya yang meriah, menampilkan berbagai pertunjukan seperti tarian tradisional, campursari, bantengan, tembang kenangan, hingga salawat.

Anak-anak hingga orang tua larut dalam kehangatan suasana, mengenakan pakaian jadul, bermain permainan tradisional, serta bercengkerama di sudut-sudut dekorasi bernuansa tempo dulu.

Festival ini menunjukkan bahwa potensi warga lokal, jika dikelola dengan cinta dan gotong royong, dapat menjadi kekuatan besar bagi Kota Malang untuk terus menghargai dan melestarikan kearifan lokal.

(ari/yn)

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh MC KAB LUMAJANG
  • Rabu, 27 Agustus 2025 | 10:30 WIB
Seni Budaya Adalah Identitas dan Kebanggaan Daerah
  • Oleh MC KAB BULELENG
  • Senin, 18 Agustus 2025 | 21:29 WIB
Buleleng Festival 2025: Harmoni Budaya, Ekonomi, dan Inovasi Ramah Lingkungan
  • Oleh MC KAB BATANG
  • Sabtu, 9 Agustus 2025 | 18:17 WIB
HUT ke-80 RI, PKK Batang Unjuk Kebolehan Paduan Suara
  • Oleh MC KOTA PALEMBANG
  • Kamis, 7 Agustus 2025 | 00:20 WIB
Rakernas JKPI XI: Palembang Dorong Kawasan Pusaka Jadi Ruang Produktif
  • Oleh MC KAB PULANG PISAU
  • Rabu, 6 Agustus 2025 | 23:57 WIB
Empat Cagar Budaya Jadi Modal Pulang Pisau Gabung JKPI
  • Oleh MC KAB MALUKU TENGGARA
  • Rabu, 6 Agustus 2025 | 22:47 WIB
Lomba Ukulele Meriahkan HUT ke-80 Kemerdekaan RI di Maluku Tenggara
-->