Dinas Pendidikan Papua Selatan Dorong Integrasi Teknologi

: Para kepala sekolah SD dan SMP YPK se-Papua Selatan saat mengikuti peningkatan kapasitas penguatan implementasi kurikulum merdeka melalui pendekatan pembelajaran mendalam, koding dan kecerdasan artifisial, di Merauke, Kamis (10/7/2025) Foto : 02/McMrk


Oleh MC KAB MERAUKE, Jumat, 11 Juli 2025 | 09:27 WIB - Redaktur: Eko Budiono - 900


Merauke, InfoPublik  – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Papua Selatan menggelar pelatihan peningkatan kapasitas bagi kepala sekolah SD dan Yayasan Pendidikan Kristen (YPK) se-Papua Selatan.

Kegiatan itu berfokus pada penguatan implementasi Kurikulum Merdeka melalui pendekatan pembelajaran mendalam, koding, dan kecerdasan artifisial (AI).

Acara dibuka secara resmi oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Papua Selatan, Ignas Babaga, di Merauke, Kamis (10/7/2025).

Ignas Babaga menekankan tiga hal penting yang harus dipahami peserta. Pertama, kepala sekolah diharapkan mampu menguasai prinsip-prinsip Kurikulum Merdeka setelah mengikuti pelatihan ini.

Kedua, mereka harus mampu mengintegrasikan teknologi digital dalam proses pembelajaran.

Ketiga, seluruh satuan pendidikan diimbau untuk mewujudkan pendidikan yang berkualitas dan berkeadilan di Papua Selatan.

“Kegiatan ini merupakan langkah strategis untuk memperkuat implementasi Kurikulum Merdeka di jenjang pendidikan dasar dan SMP di wilayah kami,” ujar Ignas.

Menurut Ignas, dunia pendidikan saat ini berada pada fase transformasi krusial, terutama dalam menghadapi modernisasi dan perkembangan teknologi yang begitu cepat.

“Kita tidak hanya ingin peserta didik dan kepala sekolah menjadi pengguna teknologi, tetapi juga pembentuk generasi masa depan yang cakap digital, kritis, dan inovatif. Kurikulum Merdeka memberikan ruang luas bagi kreativitas, kolaborasi, dan pembelajaran yang berpusat pada murid,” ujarnya.

Ignas  mengatakan, bahwa pemanfaatan teknologi seperti koding dan kecerdasan artifisial bukan sekadar mengikuti tren, melainkan sebuah kebutuhan untuk menciptakan lingkungan pembelajaran yang dinamis, kontekstual, dan memerdekakan siswa.

Wakil Sekretaris I PB YPK Tanah Papua, Yustus Pondayar menyambut baik inisiatif itu.

Ia mengapresiasi kolaborasi antara Dinas Pendidikan Papua Selatan dan PSW Kabupaten Merauke dalam menyelenggarakan pelatihan tersebut.

“Kami menyadari bahwa tuntutan zaman dalam dunia pendidikan harus direspons dengan serius. YPK di Tanah Papua berkomitmen meningkatkan kompetensi guru, termasuk pemahaman mereka tentang Kurikulum Merdeka,” ujar Yustus.

Ia mengatakan, implementasi Kurikulum Merdeka sudah menjadi keharusan bagi setiap satuan pendidikan.

“Pelatihan semacam ini sangat penting untuk memberikan transformasi pengetahuan, terutama dalam aspek pembelajaran mendalam,” tegasnya.

Sementara itu, perwakilan Balai Guru dan Tenaga Kependidikan (BGTK) Papua, Fatkurohmah, menyatakan bahwa program penguatan kapasitas ini merupakan bagian dari upaya pemerintah menyikapi kebijakan baru pendidikan.

“Kami akan melatih seluruh guru secara bertahap. Untuk wilayah I, pelatihan sudah berjalan, sedangkan wilayah II, termasuk Merauke, akan dimulai pada 21-26 Juli 2025,” kata Fatkurohmah.(McMrk/02/Ngr)

 

 

 

(McMrk/02/Ngr)

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh MC KAB MERAUKE
  • Jumat, 29 Agustus 2025 | 20:49 WIB
Bupati Merauke Minta Dukungan Pusat untuk Realisasikan Pembangunan Strategis
  • Oleh MC KAB LUMAJANG
  • Jumat, 29 Agustus 2025 | 20:29 WIB
Siswa SLB Lumajang Buktikan Keterbatasan Bukan Halangan untuk Berprestasi
  • Oleh MC KAB LUMAJANG
  • Jumat, 29 Agustus 2025 | 05:01 WIB
Sinergi Tiga Elemen, Wujudkan Generasi Muda Cerdas dan Berkeadaban
  • Oleh MC KAB LUMAJANG
  • Kamis, 28 Agustus 2025 | 12:48 WIB
Bupati Lumajang Ingatkan Mahasiswa Polinema: Disiplin Kunci Keberhasilan
  • Oleh MC KAB LUMAJANG
  • Kamis, 28 Agustus 2025 | 10:09 WIB
Program Sepatu Sekolah Perkuat Hak Belajar Anak dari Semua Lapisan Masyarakat
  • Oleh MC KAB BANGGAI KEPULAUAN
  • Kamis, 28 Agustus 2025 | 04:26 WIB
Program Beasiswa "Berani Cerdas", Gubernur Sulteng Targetkan Satu Desa Satu Dokter
-->