Festival Sungai Asam: Strategi Kota Jambi Hidupkan Kota Tua Lewat Budaya dan Inovasi Transportasi Hijau

: wali kota jambi membuka festival sungai asam ditandai dengan pemukulan gong


Oleh MC KOTA JAMBI, Senin, 14 Juli 2025 | 12:37 WIB - Redaktur: Pasha Yudha Ernowo - 223


Jambi, Infopublik – Pemerintah Kota Jambi tengah menjalankan strategi besar untuk merevitalisasi kawasan kota tua Pasar Jambi—bukan hanya sebagai kawasan bersejarah, tapi juga sebagai pusat ekonomi kreatif dan wisata budaya. Salah satu langkah nyatanya adalah penyelenggaraan Festival Sungai Asam 2025, sebuah hajatan bulanan tematik yang menyatukan seni, sejarah, keragaman budaya, dan transformasi kota.

Digelar di Terminal Rawa Sari, festival ini menghidupkan kembali Sungai Asam, salah satu aliran sungai yang bersejarah dan identik dengan denyut kehidupan Jambi tempo dulu. Bukan sekadar hiburan, festival ini menjadi platform penguatan identitas budaya dan penggerak ekonomi lokal melalui pelibatan lebih dari 40 pelaku UMKM.

“Festival ini bukan hanya pesta rakyat, tapi juga bagian dari strategi besar kita untuk membangkitkan kawasan kota tua. Kami ingin menjadikan Pasar Jambi sebagai pusat budaya dan ekonomi masyarakat,” tegas Wali Kota Jambi, Maulana, saat membuka festival, Sabtu (12/7/2025).

Mengangkat tema multikultural, Festival Sungai Asam memadukan ragam budaya lokal—Melayu, Jawa, Sunda—dengan nuansa internasional seperti Chinese Night, Bollywood Night, dan Arabian Night. Pembukaan festival kali ini mengusung budaya Tionghoa, menandai komitmen Pemkot dalam merawat toleransi, merayakan perbedaan, dan membangun harmoni sosial.

Rudi, tokoh Tionghoa Kota Jambi, menyebut festival ini sebagai “cermin dari kota yang inklusif dan toleran”. “Di Kota Jambi, perbedaan menjadi kekuatan yang menyatukan,” ujarnya.

Festival Sungai Asam dirancang sebagai agenda bulanan dengan tema budaya berganti setiap periode. Selain menjadi atraksi, festival ini juga bagian dari upaya revitalisasi urban, khususnya dalam menghidupkan kembali kawasan-kawasan lama yang kini mulai kehilangan peran sentralnya.

Pemkot Jambi juga tengah membenahi kawasan Taman Remaja menjadi alun-alun kota dan mempersiapkan kawasan menara air Putri Ayu menjadi zona pedestrian yang ramah UMKM dan pengunjung.

“Kami ingin menciptakan titik-titik keramaian baru yang menghidupkan kota, sekaligus mendorong ekonomi lokal tumbuh dari bawah,” jelas Wali Kota Maulana.

Selain festival budaya, Pemerintah Kota Jambi juga mempercepat transisi menuju kota ramah lingkungan dengan memperluas layanan transportasi umum berbasis energi listrik.

Wali Kota Maulana mengumumkan, armada bus listrik “Trans Bahagia” akan ditambah mulai September 2025, dan akan melayani jalur wisata dari Tugu Keris hingga Museum Swarna Dwipa di kawasan Candi Muaro Jambi. Museum modern berstandar internasional ini akan diresmikan bulan Agustus dan diproyeksikan menjadi ikon wisata baru Provinsi Jambi.

“Langkah ini akan membentuk ekosistem pariwisata terintegrasi, dari pusat kota hingga situs sejarah. Wisatawan bisa menikmati budaya, sejarah, dan transportasi bersih dalam satu pengalaman,” kata Maulana.

Festival Sungai Asam juga merupakan wujud dari program “Bahagia Berbudaya”, salah satu dari 11 prioritas pembangunan Kota Jambi Bahagia. Lurah Sungai Asam, Suhendri, menyebut festival ini adalah bukti nyata keberhasilan sinergi antara pemerintah daerah dan masyarakat.

Rangkaian festival telah dijadwalkan hingga akhir tahun 2025, dengan penutup berupa Karnaval Budaya Akhir Tahun, yang akan menampilkan parade ragam budaya lokal dan nusantara.

Festival Sungai Asam bukan sekadar kegiatan tahunan yang seremonial. Ia adalah bagian dari gerakan strategis membangun kota melalui pendekatan budaya dan inovasi. Di balik pentas hiburan dan parade kuliner, tersimpan agenda besar: membangkitkan ekonomi lokal, memodernisasi transportasi, dan merawat jati diri kota.

Jika berkelanjutan dan konsisten, langkah ini bisa menjadikan Kota Jambi sebagai model pengembangan kota berbasis budaya dan keberlanjutan, di tengah tren global yang semakin menuntut pendekatan holistik dalam pembangunan kota.

Dia berharap, dengan hadirnya Festival Sungai Asam yang menampilkan beragam budaya nantinya dapat mempererat silaturahmi, saling mengenal antar masyarakat, dan bersatu dalam membangun kota Jambi khususnya.

"Ini saatnya kita bersatu bergandengtangan untuk mendukung program pembangunan kota Jambi. Mari kita terus jaga semangat gotong royong dan toleransi terhadap keberagaman untuk membangun kota jambi yang maju dan berbudaya," tutup Rudi mewakili tokoh Tionghoa Jambi.

Berlangsung semarak, pembukaan Festival Sungai Asam ini juga turut dihadiri Wakil Wali Kota Jambi Diza Hazra Aljosha, Sekda A Ridwan, Ketua I TP PKK Kota Jambi Marsha Lystia, Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kota Jambi Sri Hartati Ridwan, tokoh Tionghoa Jambi, jajaran Pemkot Jambi serta masyarakat dari berbagai wilayah dalam Kota Jambi.

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh MC KOTA JAMBI
  • Rabu, 27 Agustus 2025 | 16:11 WIB
Pemkot Jambi Perkuat Tata Kelola LKS Lewat Bimtek Manajemen Sosial
  • Oleh MC KOTA JAMBI
  • Rabu, 27 Agustus 2025 | 16:07 WIB
Sekolah Rakyat di Jambi Jadi Jalan Putus Rantai Kemiskinan Lewat Pendidikan
  • Oleh MC KOTA JAMBI
  • Rabu, 27 Agustus 2025 | 16:02 WIB
Pemkot Jambi Optimistis Pertahankan Predikat Kota Sehat Nasional
  • Oleh MC KOTA JAMBI
  • Rabu, 27 Agustus 2025 | 15:58 WIB
Jambi Kukuhkan CSIRT untuk Perkuat Keamanan Siber Daerah
  • Oleh MC KOTA JAMBI
  • Rabu, 27 Agustus 2025 | 15:55 WIB
Pemkot Jambi Perkuat Layanan Damkartan dengan Armada Rescue Baru
  • Oleh MC KOTA JAMBI
  • Sabtu, 23 Agustus 2025 | 11:33 WIB
Diplomasi Kota Jambi Diperkuat di Perayaan SG60 Singapura
  • Oleh MC KOTA JAMBI
  • Selasa, 19 Agustus 2025 | 03:11 WIB
Pemkot Jambi Gelar Resepsi Kenegaraan, Apresiasi Paskibraka HUT ke-80 RI
-->