Pemprov Gorontalo Prioritaskan Sektor Kesehatan dan Pendidikan

: Gubernur Gorontalo Gusnar Ismail saat memberikan pidato pengantar KUA-PPAS 2026 pada rapat paripurna ke-33 DPRD, Senin (14/7/2025). (Foto : Mila)


Oleh MC PROV GORONTALO, Selasa, 15 Juli 2025 | 10:33 WIB - Redaktur: Eko Budiono - 128


Kota Gorontalo, InfoPublik – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Gorontalo memprioritaskan sektor kesehatan dan pendidikan dalam rancangan anggaran tahun 2026.

Hal  tersebut  disampaikan Gubernur Gorontalo Gusnar Ismail, saat memberikan pidato pengantar KUA-PPAS 2026 pada rapat paripurna ke-33 DPRD, Senin (14/7/2025).

Fokus utamanya adalah mengatasi tingginya angka stunting dan memenuhi kebutuhan tenaga dokter yang mendesak.

Gubernur secara khusus menyoroti urgensi pemenuhan tenaga kesehatan di tingkat layanan primer yang menurutnya masih jauh dari standar nasional.

“Saat ini, rata-rata satu Puskesmas baru memiliki satu dokter. Padahal, menurut ketentuan Kementerian Kesehatan, standar idealnya adalah tiga orang dokter per Puskesmas untuk memenuhi cakupan pelayanan,” tegas Gusnar.

Masalah serius lainnya yang menjadi perhatian adalah prevalensi stunting. Gusnar memaparkan bahwa dari sekitar 1,2 juta penduduk, terdapat kurang lebih 88.000 anak yang mengalami stunting.

Menurutnya, jika tidak ditangani sejak dini, kondisi ini akan berdampak jangka panjang pada kualitas hidup dan tingkat pendidikan generasi mendatang. Untuk menjawab tantangan tersebut, Pemprov Gorontalo merancang solusi konkret melalui alokasi program beasiswa bagi mahasiswa kedokteran, yang didukung oleh keberadaan dua fakultas kedokteran di Gorontalo.

Selain kesehatan dan pendidikan, program prioritas lain yang turut dianggarkan adalah penguatan infrastruktur untuk mendukung ketahanan pangan, hilirisasi komoditas, serta penguatan UMKM.

Secara teknis, postur KUA-PPAS 2026 merencanakan pendapatan dan belanja daerah pada angka seimbang, yakni sekitar Rp1,54 triliun. Angka tersebut ditopang oleh Pendapatan Asli Daerah (PAD) sejumlah Rp449 miliar dan dana transfer Rp1,09 triliun.

Pemerintah juga menaruh harapan pada potensi pendapatan baru dari fasilitas insinerator  limbah  bahan berbahaya dan beracun (B3). Gubernur berharap pembahasan KUA-PPAS dapat berjalan lancar agar Gorontalo bisa menjadi salah satu provinsi yang RAPBD-nya disetujui lebih awal oleh Kementerian Dalam Negeri. (mcgorontaloprov/simg)

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh MC PROV GORONTALO
  • Sabtu, 30 Agustus 2025 | 17:12 WIB
Pemprov Gorontalo Gandeng Alumni IMM Cetak SDM Unggul
  • Oleh MC PROV RIAU
  • Sabtu, 30 Agustus 2025 | 10:13 WIB
Sekda Riau Kunci Perkuat Layanan Publik dan Tata Kelola Daerah
  • Oleh MC KAB LUMAJANG
  • Jumat, 29 Agustus 2025 | 20:29 WIB
Siswa SLB Lumajang Buktikan Keterbatasan Bukan Halangan untuk Berprestasi
  • Oleh MC KAB BATANG
  • Jumat, 29 Agustus 2025 | 10:20 WIB
Cegah Risiko Terserang Penyakit, SMA 1 Bandar di Batang Gelar CKG
  • Oleh MC KAB LUMAJANG
  • Jumat, 29 Agustus 2025 | 05:01 WIB
Sinergi Tiga Elemen, Wujudkan Generasi Muda Cerdas dan Berkeadaban
  • Oleh MC PROV GORONTALO
  • Kamis, 28 Agustus 2025 | 17:23 WIB
Gorontalo Galakkan Program Pekarangan Pangan Bergizi untuk Ketahanan Pangan
  • Oleh MC KAB LUMAJANG
  • Kamis, 28 Agustus 2025 | 16:19 WIB
Pemkab Lumajang Permudah Perizinan, Iklim Investasi Kian Kondusif
-->