- Oleh MC KAB HULU SUNGAI UTARA
- Minggu, 17 Agustus 2025 | 06:30 WIB
: Peringatan Hari Anak Nasional (HAN) 2025 digelar meriah di Graha Cakrawala Universitas Negeri Malang (UNM), Selasa (15/7/2025)/ MC Malang.
Oleh MC KOTA MALANG, Rabu, 16 Juli 2025 | 08:07 WIB - Redaktur: Jhon Rico - 199
Malang, InfoPublik- Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno, dan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Arifah Fauzi menghadiri peringatan Hari Anak Nasional (HAN) 2025 digelar meriah di Graha Cakrawala Universitas Negeri Malang (UNM), Selasa (15/7/2025).
Menko PMK Pratikno menegaskan pentingnya perlindungan anak dalam menghadapi tantangan era digital dan kemajuan teknologi kecerdasan buatan.
“Kami mendorong kebijakan lintas sektor agar pemanfaatan teknologi tetap berpusat pada manusia, etis, dan berkeadilan,” ujar Pratikno.
Ia menambahkan bahwa pemerintah fokus pada peningkatan literasi digital, perlindungan terhadap kelompok rentan dari kekerasan berbasis teknologi, serta pelestarian budaya nasional agar tetap relevan dengan perkembangan zaman.
“Mari kita lindungi anak Indonesia. Dorong mereka menjadi generasi yang cerdas dan bijak dalam berteknologi, untuk belajar, berkarya, dan berbagi,” imbuhnya.
Sementara itu, Arifah Fauzi menyampaikan bahwa peringatan HAN tahun ini tidak hanya terpusat di satu lokasi, melainkan digelar serentak di berbagai sekolah seluruh Indonesia.
“Empat kegiatan utama yang dilaksanakan serentak adalah senam bersama, permainan tradisional berbasis kearifan lokal, menyanyikan lagu nasional dan daerah, serta mendongeng kisah pahlawan nasional,” jelas Arifah.
Menurut dia, permainan tradisional penting untuk kembali dikenalkan guna mengurangi ketergantungan anak terhadap gawai.
“Hasil riset menunjukkan bahwa kekerasan terhadap anak banyak disebabkan oleh pola asuh yang kurang tepat, penggunaan gawai yang tidak bijak, serta faktor lingkungan,” ujar dia.
Kementerian PPPA mencatat, hingga 14 Juli 2025, terdapat lebih dari 15.000 kasus kekerasan terhadap anak yang dilaporkan. Pemerintah pun terus memperkuat upaya pendampingan, penjangkauan, dan kunjungan langsung kepada anak-anak korban kekerasan.
Rektor Universitas Negeri Malang, Hariyono, turut menyampaikan komitmen UM dalam menciptakan lingkungan kampus yang aman dan ramah anak.
“Anak adalah energi keluarga, energi bangsa. Anak adalah pemilik masa depan,” tegas Hariyono.
Namun demikian, ia juga mengingatkan tantangan yang dihadapi, khususnya renggangnya relasi anak dan orang tua akibat dominasi dunia digital.
“Banyak anak lebih akrab dengan gawai dan media sosial daripada keluarganya. Ini menjadi tantangan kita bersama,” ujarnya.
Hariyono juga menekankan pentingnya penanaman disiplin serta pencegahan perundungan dan kekerasan di lingkungan anak.
Universitas Negri Malang, lanjutnya, berkomitmen menjadi kampus ramah anak dan mendorong kolaborasi lintas sektor untuk pengembangan potensi anak Indonesia secara optimal.
Wakil Wali Kota Malang Ali Muthohirin, serta Ketua DPRD Kota Malang Amithya Ratnanggani Sirraduhita. Ratusan siswa dan guru dari sekolah-sekolah mitra UM turut memeriahkan acara yang mengangkat tema "Membangun Generasi Emas: Perlindungan Anak dan Penguatan Karakter di Era Digital".
(ari/yn)