- Oleh MC PROV GORONTALO
- Sabtu, 30 Agustus 2025 | 17:12 WIB
: Sekretaris Daerah Provinsi Gorontalo Sofian Ibrahim (tengah) saat membuka Workshop Penguatan Kapasitas Pengelolaan Keuangan Daerah di Hotel Aston Gorontalo, Selasa (15/7/2025). (Foto : SI_MG25)
Oleh MC PROV GORONTALO, Rabu, 16 Juli 2025 | 13:19 WIB - Redaktur: Eko Budiono - 150
Kota Gorontalo, InfoPublik – Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Gorontalo, Sofyan Ibrahim, menekankan pentingnya prinsip fokus, dan kualitas belanja (quality of spending) dalam mengelola Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) yang semakin terbatas.
Hal itu disampaikan Sofyan, saat membuka Workshop Penguatan Kapasitas Pengelolaan Keuangan Daerah di Hotel Aston Gorontalo, Selasa (15/7/2025).
Sofyan mengungkapkan, APBD Perubahan 2025 Gorontalo mengalami penyusutan dari Rp1,8 triliun menjadi Rp1,7 triliun.
Dengan kapasitas fiskal terendah di Indonesia, ia menegaskan bahwa pengelola keuangan harus lebih cermat dan berfokus pada program prioritas.
"Anggaran besar sekalipun, jika tidak dikelola dengan baik, tidak akan optimal. Sebaliknya, anggaran kecil yang dikelola secara efisien akan memberi manfaat besar bagi masyarakat," tegasnya.
Ia mengibaratkan aparatur perencana anggaran harus seperti penembak jitu yang langsung membidik sasaran utama.
Sasaran tersebut meliputi lima program prioritas daerah (SUAPI) dan tiga pilar transformasi dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD).
Sofyan juga menekankan pentingnya kualitas belanja, seperti alokasi dana penanganan stunting yang harus lebih besar pada program inti seperti Pemberian Makanan Tambahan (PMT) daripada kegiatan pendukung.
"Jangan sampai dana penunjang lebih besar dari program utama. Efisiensi dan kualitas belanja harus jadi prioritas," ujarnya.
Workshop itu diselenggarakan oleh Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Universitas Indonesia (LPEM UI) bekerja sama dengan Kemitraan Pemerintah Australia dan Indonesia untuk Pembangunan Ekonomi yang Inklusif (SKALA).(mcgorontaloprov/simg/isam)