- Oleh MC KAB LUMAJANG
- Sabtu, 30 Agustus 2025 | 22:45 WIB
:
Oleh MC KAB LUMAJANG, Minggu, 20 Juli 2025 | 15:18 WIB - Redaktur: Tri Antoro - 3K
Lumajang, InfoPublik – Bupati Lumajang, Indah Amperawati, menyebut Workshop Photography and Videography Forum Asosiasi Fotografer Indonesia (FAFI) sebagai momentum emas untuk memperkenalkan pesona pariwisata daerahnya kepada dunia melalui media visual.
Kegiatan tersebut, mengusung tema "Wajah Indonesia dari Desa". Tema ini, menurut Bupati Indah, menggambarkan kesederhanaan, semangat kerja keras, dan keindahan otentik masyarakat desa yang jarang terekspos di ranah nasional.
“Lewat lensa, kita tak hanya memotret, tapi juga merekam denyut kehidupan, membingkai kasih, dan menyulam kenangan,” ujar Bupati Indah dalam sambutannya di Bumi Perkemahan Glagah Arum, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang, pada Sabtu (19/7/2025).
Ia menambahkan bahwa fotografi dan videografi adalah bahasa universal yang mampu menerjemahkan keheningan alam, ketulusan wajah petani, hingga gemuruh air terjun dalam satu klik abadi. Alam, manusia, dan budaya menjadi subjek yang ditatap dengan cinta dan kepekaan jiwa.
Bupati Indah berharap, acara ini dapat melahirkan gelombang baru semangat berkarya dan menjadikan Lumajang sebagai tempat yang ramah bagi seniman visual. “Kami ingin Lumajang menjadi titik cahaya di peta kreativitas nasional,” katanya.
Presiden FAFI, Haris Dwi Utomo, menyebut Lumajang sebagai panggung yang sempurna. Sebanyak 350 fotografer dan videografer dari berbagai daerah hadir, menciptakan suasana Glagah Arum sebagai ruang laboratorium kreatif terbuka.
Mereka mengikuti sesi pemotretan, pameran hasil hunting spontan, hingga pemutaran video dokumenter.
“Di sini, cahaya tidak hanya jatuh di daun, tapi juga di hati. Ini tempat di mana kreativitas bisa bertunas dan berbuah manis,” ungkapnya.
Beberapa karya visual dari peserta viral di media sosial, seperti potret anak memancing di sungai kecil dan lanskap kabut perbukitan yang menggambarkan kehidupan pedesaan dengan nuansa puitis dan nyata.
Kegiatan ini memperkuat peran visual sebagai alat edukasi, promosi, dan cermin budaya. Kamera tak lagi sekadar alat, tetapi jendela kemanusiaan.
FAFI 2025 Lumajang membuktikan bahwa lewat cahaya, komposisi, dan cinta pada budaya, sebuah daerah bisa bersinar di panggung nasional, bahkan global. Peserta pulang bukan hanya membawa gambar, tetapi juga kisah, kesadaran, dan kehangatan dari Lumajang.
MC Kab. Lumajang/Ard/An-m