- Oleh MC KAB LUMAJANG
- Kamis, 28 Agustus 2025 | 12:16 WIB
:
Oleh MC KAB BULUNGAN, Rabu, 23 Juli 2025 | 13:25 WIB - Redaktur: Tri Antoro - 171
Bulungan, InfoPublik – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bulungan kembali menegaskan komitmennya dalam memperkuat ekonomi berbasis desa, khususnya melalui pemberdayaan perempuan dalam Kelompok Usaha Perhutanan Sosial (KUPS) dan sektor usaha mikro.
Hal ini disampaikan langsung oleh Bupati Bulungan, Syarwani, dalam Lokakarya Pengelolaan KUPS Perempuan yang digelar di Hotel Luminor, Tanjung Selor, Rabu (23/7/2025).
Kegiatan yang diselenggarakan Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian, dan Perdagangan (DKUKMPP) bersama Yayasan Pionir ini menghadirkan pelaku usaha perempuan dari desa-desa dalam kawasan lanskap Kayan, serta mitra strategis dari kalangan perbankan dan instansi vertikal.
Dalam sambutannya, Bupati Syarwani menekankan pentingnya mengubah cara pandang terhadap pelaku UMKM. “Mari kita mulai biasakan menyebut mereka sebagai pengusaha UMKM, bukan pelaku. Kata 'pelaku' punya konotasi negatif, sementara mereka ini adalah tulang punggung ekonomi desa,” ujarnya.
Bupati menyoroti sejumlah desa yang telah menunjukkan kemajuan, seperti Desa Antutan dengan produk kakao dan Desa Longsam dengan lengkeng sebagai komoditas unggulan. “Jika kita bicara lengkeng, kiblatnya Longsam. Ini bagian dari program ‘one village, one product’ yang menjadi prioritas RPJMD Bulungan 2025–2029,” katanya.
Untuk mendukung penguatan sektor hulu dan hilir, Bupati menyebut adanya dukungan dari APBD untuk perluasan areal tanam serta hilirisasi produk. Ia juga menyayangkan terasi dari Desa Liagu yang masih dipasarkan sebagai produk NTB karena belum memiliki label lokal yang kuat.
Terkait akses modal, Bupati mengingatkan bahwa PT BPR Bank Bulungan telah menyediakan Kredit Masyarakat Ekonomi Sejahtera (MESRA) dengan bunga hanya 4 persen. “Ini jauh lebih ringan dibanding bunga bank umum. Gunakan fasilitas ini untuk memperkuat usaha,” tegasnya.
Bupati juga menargetkan agar peran KUPS perempuan diintegrasikan dalam pelaksanaan program Transfer Anggaran Kabupaten Berbasis Ekologi (TAKE) yang mendapat alokasi Rp7 miliar dalam APBD 2025. “Kita ingin pemberdayaan ini bukan sebatas wacana, tapi terwujud dalam aksi dan dukungan konkret,” jelasnya.
Menutup sambutannya, Bupati mengungkap rencana peluncuran dua produk unggulan daerah: pupuk organik “Bulungan Hijau” dan air minum dalam kemasan “Danumta” hasil produksi PDAM Bulungan. Peluncuran dijadwalkan bertepatan dengan Hari Jadi Bulungan pada 12 Oktober mendatang.
“Jangan terus bergantung pada produk luar. Kita punya sumber daya air melimpah, kenapa tidak kita kemas sendiri?,” kata Syarwani seraya mengajak seluruh peserta untuk terbuka menyampaikan tantangan usaha yang dihadapi.
(MCBULUNGAN/sgf)