- Oleh MC PROV GORONTALO
- Senin, 25 Agustus 2025 | 22:10 WIB
:
Oleh MC KAB SLEMAN, Rabu, 23 Juli 2025 | 16:33 WIB - Redaktur: Juli - 159
Sleman, InfoPublik – Pemerintah Kabupaten Sleman melalui Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) menggelar Seminar Pemahaman Demokrasi dan Hak Asasi Manusia (HAM) bertema “Kolaborasi Masyarakat dan Kalurahan dalam Menciptakan Demokrasi yang Inklusif dan Berkelanjutan” pada Selasa (22/7/2025), di ruang Wacana Loka Kantor Kalurahan Condongcatur.
Acara ini diikuti oleh 50 peserta yang berasal dari berbagai elemen masyarakat, antara lain: tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh perempuan, pemuda, pamong kalurahan, Lembaga Kalurahan (LPMK, PKK, Karang Taruna), Satlinmas, serta perwakilan penyandang disabilitas di wilayah Kalurahan Condongcatur.
Lurah Condongcatur, Reno Candra Sangaji, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya seminar ini. Ia juga menyinggung strategi Kalurahan Condongcatur dalam menciptakan tata kelola pemerintahan yang inklusif dan berkelanjutan.
Sementara itu, Sekretaris Kesbangpol Sleman, Sigit Herutomo, menegaskan bahwa demokrasi tidak boleh hanya menjadi prosedur formal, namun juga harus menjadi proses yang menyentuh kebutuhan masyarakat secara langsung.
“Kalurahan Condongcatur diharapkan menjadi model tata kelola inklusif, transparan, dan berkelanjutan yang dapat memperkuat pilar demokrasi di tingkat lokal,” jelas Sigit.
Ia juga memaparkan beberapa program Pemkab Sleman dalam mendukung demokrasi inklusif, seperti pemberdayaan masyarakat, pendidikan politik, serta pelatihan partisipatif yang melibatkan seluruh lapisan masyarakat.
Ketua DPRD Sleman, Y. Gustan Ganda, sebagai narasumber pertama, menyampaikan materi bertajuk “Peran Legislasi dalam Mendorong Demokrasi Inklusif”. Ia menekankan pentingnya keterlibatan seluruh elemen masyarakat, termasuk tokoh agama dan tokoh masyarakat, dalam proses demokrasi.
“DPR dan DPRD harus menjadi rumah bersama bagi rakyat. Bukan milik segelintir orang. Perlu dibangun ruang dialog yang adil dan melibatkan masyarakat dalam pengambilan keputusan,” ujar Gustan.
Ia juga mengajak tokoh-tokoh masyarakat untuk aktif menjembatani aspirasi rakyat dan mendukung kebijakan yang inklusif, adil, dan berpihak kepada semua lapisan masyarakat.
Narasumber kedua, Ketua KPU Kabupaten Sleman, Ahmad Baehaqi membawakan materi “Meningkatkan Kualitas Partisipasi Pemilih di Tingkat Kalurahan”. Ia menyoroti bahwa partisipasi pemilih merupakan indikator utama suksesnya penyelenggaraan Pemilu.
“Partisipasi masyarakat dalam Pemilu mencerminkan kualitas demokrasi. Bentuk partisipasi ini bisa melalui suara, menjadi penyelenggara, relawan, atau pengawas pemilu,” jelas Ahmad.
Ia juga menekankan pentingnya netralitas penyelenggara dan pemerintah dalam semua tahapan pemilu serta pentingnya menjaga suasana yang aman, damai, dan tertib.
“Pemilu yang sukses membutuhkan penyelenggara berintegritas, dukungan TNI-Polri, peran aktif peserta Pemilu, dan partisipasi masyarakat. Karena sejatinya Pemilu adalah hajatan besar bangsa, suara rakyat adalah suara demokrasi,” pungkasnya.
Demokrasi Inklusif Pemilu 2025 Sleman, Kalurahan Condongcatur, Partisipasi Masyarakat, KPU, DPRD, HAM, Pemkab Sleman, Pendidikan Politik.