- Oleh MC KAB MUSI BANYUASIN
- Rabu, 20 Agustus 2025 | 20:48 WIB
:
Oleh MC KAB MUSI BANYUASIN, Jumat, 25 Juli 2025 | 23:53 WIB - Redaktur: Pasha Yudha Ernowo - 144
Sekayu, Infopublik – Keragaman bukanlah hambatan, melainkan kekuatan. Inilah pesan yang mengemuka dalam pertemuan hangat antara Bupati Musi Banyuasin (Muba) H. M. Toha dan Pengurus Paguyuban Pasundan Bersatu, Kamis pagi (24/7/2025), di Guest House Griya Bumi Serasan Sekate, Sekayu.
Audiensi yang berlangsung dalam suasana kekeluargaan ini menjadi lebih dari sekadar ajang silaturahmi. Ia berubah menjadi forum terbuka untuk membangun kesepahaman bersama: bahwa setiap elemen masyarakat, tak peduli latar belakang suku dan budaya, memiliki peran penting dalam mendorong kemajuan Muba.
Bupati Toha menegaskan pentingnya menjadikan keragaman sebagai modal sosial. Menurutnya, identitas kedaerahan, etnis, dan budaya harus diarahkan untuk memperkuat persatuan, bukan memupuk perbedaan.
“Kita semua adalah bagian dari Muba. Suku, agama, dan ras bukan pembeda, tapi penyatu. Mari kita satukan semangat dan bergerak bersama untuk masa depan Muba yang lebih sejahtera dan maju,” ujar Bupati Toha.
Ia juga mengajak Paguyuban Pasundan dan seluruh paguyuban etnis lainnya untuk menjadi mitra strategis pemerintah daerah, baik dalam pembangunan fisik maupun sosial kemasyarakatan.
Ketua Paguyuban Pasundan Bersatu, H. Husen Achmad menyampaikan undangan resmi kepada Bupati untuk menghadiri pengukuhan pengurus di Kecamatan Tungkal Jaya pada 1 November 2025. Ia menyatakan bahwa kegiatan ini bukan hanya seremonial, melainkan momen konsolidasi bagi warga keturunan Sunda di Muba untuk lebih aktif dalam pembangunan daerah.
Bupati Toha menyatakan komitmennya, Insya Allah saya akan hadir. Dukungan terhadap paguyuban seperti ini adalah bentuk dukungan terhadap harmoni dan keberagaman yang membangun.
Lebih lanjut, Husen Achmad menyatakan bahwa Paguyuban Pasundan siap untuk berkontribusi nyata dalam menyukseskan program-program pembangunan daerah.
“Kami tidak ingin hanya hadir sebagai komunitas budaya, tapi juga sebagai mitra pembangunan. Mulai dari pendidikan, kesehatan, hingga sosial kemasyarakatan, kami siap ambil peran,” jelasnya.
Bupati Toha kembali mengingatkan pentingnya kolaborasi lintas komunitas dalam mencapai keberhasilan pembangunan. “Tidak ada pembangunan yang berhasil tanpa partisipasi masyarakat. Pemerintah hanya fasilitator. Sumber kekuatan terbesar ada pada sinergi masyarakat,” tutupnya.
Dengan semangat inklusivitas dan kolaborasi, pertemuan ini menjadi bukti bahwa Muba dibangun bukan oleh satu golongan, melainkan oleh keberagaman yang bersatu dalam tujuan bersama.