- Oleh MC KAB SELUMA
- Jumat, 22 Agustus 2025 | 13:22 WIB
:
Oleh MC KAB MUSI BANYUASIN, Selasa, 19 Agustus 2025 | 10:32 WIB - Redaktur: Pasha Yudha Ernowo - 492
Sekayu, InfoPublik – Bupati Musi Banyuasin (Muba) M. Toha Tohet menegaskan dirinya tidak memiliki hubungan keluarga dengan pasien yang diduga terlibat dalam kasus intimidasi terhadap dr. Syahpri Putra Wangsa, spesialis penyakit dalam RSUD Sekayu.
“Saya tegaskan bahwa saya bukan keluarganya. Pemkab Muba mendukung sepenuhnya proses hukum yang saat ini sudah masuk dalam laporan ke polisi,” kata Toha di Sekayu, Senin (18/8/2025).
Bupati Toha menekankan bahwa semua warga memiliki kedudukan yang sama di mata hukum. Karena itu, ia meminta agar kasus tersebut ditangani secara profesional dan tuntas oleh aparat penegak hukum.
“Sekarang kasusnya sudah dalam proses hukum di Polres Muba. Mari kita hormati proses hukum yang sedang berjalan,” tegasnya.
Kasus dugaan pengancaman yang sempat viral di media sosial itu melibatkan seorang terlapor berinisial SD terhadap korban dr. Syahpri (44), warga Palembang, yang sedang bertugas di RSUD Sekayu. Peristiwa tersebut terjadi pada Selasa pagi (12/8/2025) sekitar pukul 06.45 WIB di ruang isolasi VIP Leban RSUD Sekayu.
Berdasarkan laporan polisi nomor LP/B/323/VIII/2025/SPKT/POLRES MUSI BANYUASIN/POLDA SUMSEL, korban menyampaikan bahwa terlapor SD bersama seorang pria lainnya mendatangi ruang isolasi dan meminta pasien berinisial R dipindahkan ke ruang VIP non-infeksi. Saat itu, terlapor menarik masker korban secara paksa, hingga korban merasa terintimidasi.
Atas kejadian tersebut, dr. Syahpri melaporkannya secara resmi ke Polres Musi Banyuasin.
Kasi Humas Polres Muba IPTU Hutahean, mewakili Kasat Reskrim AKP M. Afhi Abrianto, membenarkan laporan tersebut. “Benar, laporan telah diterima dan saat ini Satreskrim Polres Muba tengah melakukan penyelidikan lebih lanjut,” ujarnya.