- Oleh MC KAB ACEH JAYA
- Sabtu, 30 Agustus 2025 | 18:04 WIB
:
Oleh MC KAB LUMAJANG, Rabu, 30 Juli 2025 | 21:06 WIB - Redaktur: Tri Antoro - 5K
Lumajang, InfoPublik – Peringatan Hari Koperasi Nasional (Harkopnas) ke-78 dijadikan tonggak penting bagi transformasi koperasi menuju ekosistem yang lebih adaptif dan inklusif.
Kepala Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskopindag) Kabupaten Lumajang, Muhammad Ridha, menyampaikan bahwa digitalisasi koperasi kini menjadi kebutuhan mendesak. Menurutnya, koperasi yang enggan beradaptasi akan tertinggal di tengah kompetisi ekonomi yang semakin terbuka.
“Hari ini koperasi tidak bisa lagi bergantung pada cara lama. Kunci keberlanjutan koperasi adalah inklusi teknologi, dari pembukuan digital, sistem keuangan berbasis aplikasi, hingga pemasaran daring yang menjangkau pasar lebih luas,” ujar Ridha saat Tasyakuran Harkopnas ke-78 di Aula Pertemuan RM Pondok Asri Lumajang, Rabu (30/7/2025).
Semangat ini telah mulai diterapkan secara konkret di Lumajang. Beberapa koperasi telah bertransformasi melalui sistem manajemen berbasis data, platform keuangan digital, dan aplikasi khusus untuk anggota koperasi yang memungkinkan akses layanan secara real-time. Inovasi tersebut mencakup sistem simpan pinjam digital serta katalog produk UMKM yang dapat diakses secara daring.
Sebagai contoh, koperasi di Kecamatan Pasrujambe telah memanfaatkan aplikasi mobile untuk pencatatan transaksi dan pelaporan keuangan yang lebih transparan. Hasilnya, tingkat partisipasi anggota meningkat, dan operasional koperasi berjalan lebih efisien.
Pemerintah Kabupaten Lumajang juga aktif menyelenggarakan pelatihan literasi digital koperasi, khususnya bagi pengurus dan anggota yang masih terbiasa dengan sistem manual. Pelatihan ini didukung oleh kemitraan dengan startup teknologi dan institusi pendidikan lokal dalam skema berbasis desa.
“Digitalisasi tidak menghapus nilai-nilai gotong royong koperasi. Justru melalui teknologi, prinsip partisipasi, transparansi, dan efisiensi diperkuat. Ini bukan sekadar alat, tetapi jembatan menuju kemandirian ekonomi rakyat,” imbuh Ridha.
Digitalisasi juga membuka akses pasar yang lebih luas. Produk unggulan koperasi seperti kopi Lereng Semeru dan olahan susu dari pedesaan kini dapat ditemukan di berbagai platform e-commerce, baik lokal maupun nasional. Generasi muda mulai terlibat aktif dalam mengelola koperasi berbasis digital.
Lumajang saat ini dipetakan sebagai salah satu kabupaten percontohan dalam pengembangan koperasi digital berbasis sektor riil. Pemerintah pusat turut mendukung melalui skema pembiayaan, inkubasi digital UMKM, dan pelatihan komunitas.
Momentum Harkopnas di Lumajang menegaskan bahwa koperasi bukanlah entitas usang, melainkan mesin perubahan sosial dan ekonomi yang relevan. Dari desa, koperasi digital dapat tumbuh menjadi kekuatan ekonomi nasional yang tangguh di tengah tantangan zaman.
(MC Kab. Lumajang/An-m)