- Oleh MC KAB LUMAJANG
- Sabtu, 30 Agustus 2025 | 22:45 WIB
:
Oleh MC KAB LUMAJANG, Kamis, 31 Juli 2025 | 23:12 WIB - Redaktur: Tri Antoro - 1K
Lumajang, InfoPublik – Warga Desa Karanglo, Kecamatan Kunir, Kabupaten Lumajang, merasakan pengalaman berbeda dalam mendapatkan layanan kesehatan. Bukan mereka yang mendatangi pusat layanan, melainkan fasilitas kesehatan yang hadir langsung ke desa, lengkap dan tanpa biaya.
Program keliling yang dikenal sebagai “Dokter Muter” ini merupakan inisiatif Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lumajang dalam rangkaian kegiatan Sehari Ngantor di Kecamatan Terpadu (Setor Madu).
Bupati Lumajang, Indah Amperawati, menyampaikan bahwa warga desa berhak mendapatkan akses layanan kesehatan yang setara dengan masyarakat kota. “Pemerintah harus hadir menjawab kebutuhan masyarakat, termasuk di wilayah pedesaan,” ujar Indah di Kecamatan Kunir, pada Rabu (30/7/2025).
Layanan yang dibawa dalam program ini meliputi pemeriksaan kesehatan umum, konsultasi ibu dan anak, layanan ultrasonografi (USG), pemeriksaan gigi, cek laboratorium sederhana, pijat tradisional, hingga penyuluhan kesehatan melalui KDM Sakato (Kelas Diabetes Melitus).
Program ini melibatkan kolaborasi lintas sektor dari Dinas Kesehatan, puskesmas, hingga kader desa. Selain pengobatan, fokus utama kegiatan ini adalah edukasi dan peningkatan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya deteksi dini serta pola hidup sehat.
Bupati Indah menegaskan bahwa program ini akan terus dilaksanakan secara bergilir di desa-desa lain. “Kami tidak ingin ada warga yang sakit hanya karena tidak mampu menjangkau fasilitas. Layanan seperti ini akan terus berputar menjangkau seluruh wilayah,” tegasnya.
Dengan pendekatan jemput bola, Pemerintah Kabupaten Lumajang membalik paradigma layanan: negara hadir menyapa rakyat secara langsung, bahkan hingga ke pelosok desa.
Di tengah gencarnya pembangunan infrastruktur dan transformasi digital, langkah menghadirkan layanan kesehatan lengkap hingga ke desa merupakan wujud nyata bahwa kemajuan harus menjangkau semua kalangan. Hak atas kesehatan tidak boleh dibatasi oleh letak geografis atau administratif.
Sementara itu, Salah seorang warga, Lasmi (39), mengaku baru kali ini bisa menjalani pemeriksaan USG tanpa harus bepergian ke kota.
“Biasanya harus ke Lumajang, naik motor, keluar biaya. Sekarang bisa di sini, dekat rumah dan gratis,” ucapnya dengan wajah sumringah.
Kemudian, Suyatno (61), seorang petani lokal, menyatakan bahwa pemeriksaan tersebut sangat membantunya mengetahui kondisi kesehatannya.
“Ternyata gula darah saya tinggi. Untung ada pemeriksaan ini, saya langsung diberi penyuluhan dan obat,” ungkapnya.
(MC Kab. Lumajang/Anby/An-m)