- Oleh MC KAB LUMAJANG
- Sabtu, 30 Agustus 2025 | 22:45 WIB
:
Oleh MC KAB LUMAJANG, Jumat, 1 Agustus 2025 | 00:28 WIB - Redaktur: Tri Antoro - 45K
Lumajang, InfoPublik – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari tiga perguruan tinggi berperan aktif mendorong transformasi ekonomi lokal melalui program Tukum Ciptakan Ekonomi Rakyat Desa yang Aktif dan Sejahtera (Cerdas).
Para mahsiswa KKN tersebut, berasal dari Universitas Jember, Universitas Lumajang, dan UIN KHAS Jember yang tergabung dalam KKN Kolaboratif 92.
Para mahasiswa memilih fokus pada pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Desa Tukum, Kecamatan Tekung, Kabupaten Lumajang. Mereka melakukan survei dan observasi lapangan untuk memahami langsung kebutuhan pelaku usaha lokal.
“Kami ingin KKN ini bukan sekadar kegiatan seremonial, tetapi benar-benar menjadi bagian dari solusi pembangunan desa. Kami memulai dengan mendengar cerita para pelaku UMKM, memahami hambatannya, lalu merancang intervensi berbasis kebutuhan lokal,” ujar Koordinator KKN Desa Tukum, Faras Avrilla Daffa Wahyudi, di Desa Tukum, Kabupaten Lumajang, pada Kamis (31/7/2025).
Salah satu pelaku UMKM yang mereka temui adalah Mbak Manikan, produsen jajanan tradisional Kembang Goyang. Produksi dilakukan di rumah dengan pemasaran tradisional dari mulut ke mulut. Potensi besar ini mendorong mahasiswa untuk melakukan pendampingan digital agar pemasaran lebih luas.
Hasil survei menunjukkan, sebagian pelaku UMKM di Tukum telah memiliki sertifikat halal dan label produk, tetapi belum memanfaatkan teknologi digital secara optimal. Banyak yang belum memiliki identitas online, belum terdaftar di Google Maps, dan belum menjangkau konsumen melalui media sosial.
Menjawab tantangan tersebut, mahasiswa KKN melakukan pendampingan berupa:
“Digitalisasi bukan sekadar soal teknologi, tapi juga soal keberanian pelaku UMKM untuk tampil dan bersaing secara terbuka. Kami hadir untuk memfasilitasi transisi ini secara inklusif,” kata Faras.
Program ini mendapat dukungan penuh dari pemerintah desa. Ketua TP PKK Desa Tukum, Hanik Susanto, yang ikut mendampingi kegiatan, menyatakan apresiasinya.
“Anak-anak KKN ini tidak hanya belajar, tapi benar-benar terlibat membangun desa. Mereka membawa energi baru, wawasan baru, dan menjadikan kami bagian dari peta digital Indonesia,” ujarnya.
Pendekatan partisipatif yang diterapkan mahasiswa KKN menjadikan pelaku UMKM merasa memiliki program ini. Transformasi yang dibangun bukan hasil paksaan, tetapi tumbuh dari kolaborasi.
Langkah-langkah digitalisasi yang mereka rintis diharapkan menjadi investasi jangka panjang, membuka akses pasar yang lebih luas, memperkuat identitas produk lokal, dan membuat Desa Tukum semakin siap menghadapi tantangan era digital.
Mahasiswa KKN Kolaboratif telah membuktikan bahwa perubahan besar bisa dimulai dari desa, dan masa depan ekonomi rakyat bisa dibentuk dari langkah-langkah kecil yang bermakna.
(MC Kab. Lumajang/KKN Kolaboratif 92 Tukum/R/An-m)