Gubernur Banten Tindaklanjuti Aspirasi Warga Terkait Jembatan Bambu Leuwi Panjang

: Gubernur Banten Andra Soni melakukan kunjungan ke Kabupaten Lebak terkait kondisi jembatan bambu Leuwi Panjang, Kamis (31/7/2025)/ Biro Adpimpro Banten.


Oleh MC PROV BANTEN, Sabtu, 2 Agustus 2025 | 08:04 WIB - Redaktur: Jhon Rico - 141


Banten, InfoPublik- Gubernur Banten Andra Soni merespons langsung aspirasi warga terkait kondisi Jembatan Bambu Leuwi Panjang yang menjadi penghubung antara Desa Binong dan Desa Sindang Mulya, Kecamatan Maja, Kabupaten Lebak. Peninjauan dilakukan saat kunjungan kerja ke wilayah tersebut pada Kamis (31/7/2025).

Kondisi jembatan yang hanya terbuat dari bambu dan kerap rusak saat banjir, menjadi perhatian Gubernur setelah menerima laporan langsung dari masyarakat.

Ia menegaskan, Pemerintah Provinsi Banten akan berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Lebak untuk menindaklanjuti perbaikan akses penghubung tersebut.

“Tadi dalam perjalanan ada aspirasi masyarakat yang menyampaikan terkait jembatan,” ujar Andra Soni.

Ia menyebutkan, jembatan tersebut menjadi akses penting bagi masyarakat dalam menjalani aktivitas harian, termasuk bagi pelajar yang menyeberang menuju sekolah.

“Kami akan berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Lebak terkait dengan ini. Insyaallah setiap aspirasi pasti akan kita pertimbangkan dan kita kaji sesuai dengan kebutuhannya,” tegas.dia.

Dalam kunjungan tersebut, Andra Soni turut didampingi Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Banten, Tinawati Andra Soni, serta Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Provinsi Banten, Arlan Marzan.

Kepala DPUPR Provinsi Banten, Arlan Marzan, menyatakan pihaknya akan segera menjalin koordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Lebak terkait penanganan teknis jembatan, termasuk kemungkinan perencanaan ulang konstruksinya.

“Kami akan koordinasikan juga dengan Pemkab Lebak. Kita juga nanti lihat apakah dari Kabupaten Lebak sudah mendesain kaitan dengan konstruksinya,” ujar dia.

Di lokasi yang sama, salah seorang warga Desa Sindang Mulya, Saprol, mengungkapkan bahwa jembatan bambu tersebut telah roboh sebanyak tiga kali akibat tingginya debit air sungai saat musim hujan. Perbaikan sejauh ini dilakukan secara swadaya oleh masyarakat sekitar.

“Sudah tiga kali roboh karena kena banjir. Ini jembatan dibangun pakai swadaya masyarakat,” kata dia.

Saprol menambahkan bahwa jembatan ini merupakan satu-satunya akses vital penghubung antarwilayah, namun kerap sulit dilalui saat musim hujan karena kondisi licin dan tidak aman.

“Dipakai oleh anak-anak sekolah dan masyarakat, tapi kalau musim hujan tidak dipakai karena akses menujunya licin,” ujar dia.

(Mills/MC Prov Banten)

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh MC PROV BANTEN
  • Kamis, 28 Agustus 2025 | 13:15 WIB
Gubernur Banten Tinjau Jalan Poros Desa Karyajaya
  • Oleh MC PROV BANTEN
  • Kamis, 19 Juni 2025 | 06:36 WIB
Gubernur Banten Tinjau Dua Titik Longsor di Jalan Cipanas-Ciparay
-->