- Oleh MC KAB LUMAJANG
- Sabtu, 30 Agustus 2025 | 22:45 WIB
:
Oleh MC KAB LUMAJANG, Rabu, 6 Agustus 2025 | 23:11 WIB - Redaktur: Tri Antoro - 584
Lumajang, InfoPublik – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lumajang terus menguatkan ekonomi kerakyatan berbasis pertanian melalui inovasi program unggulan daerah.
Salah satunya adalah Gerakan Belanja Sayur di Lahan Petani (Gerbas Tani) 2025 yang resmi diluncurkan di Desa Kedungrejo, Kecamatan Rowokangkung, Selasa (5/8/2025).
Gerakan ini tidak hanya menjadi kegiatan seremonial, tetapi juga langkah strategis memperkuat kemandirian pangan nasional sekaligus mendorong tumbuhnya ekowisata berbasis pertanian yang sejalan dengan semangat Asta Cita Presiden Republik Indonesia.
Ketua TP PKK Kabupaten Lumajang, Dewi Natalia Yudha Adji Kusuma, yang hadir membuka kegiatan, menyampaikan apresiasi atas kolaborasi aktif antara masyarakat dan pemerintah desa.
"Gerbas Tani bukan sekadar kegiatan, ini adalah gerakan rakyat yang selaras dengan upaya menuju swasembada pangan yang terus didorong pemerintah pusat," ujarnya.
Selain memperkuat akses pasar bagi petani, Gerbas Tani juga menawarkan daya tarik wisata baru berupa spot foto alam pertanian yang estetik. Pengunjung dapat memetik sayuran segar langsung dari lahan, memberikan pengalaman wisata agro yang diminati masyarakat perkotaan.
Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Kedungrejo Mulyo menjadi penggerak utama program ini. Mereka mengelola proses dari penanaman, pemanenan, hingga pemasaran produk. Model ini menjadi contoh bagi desa lain untuk mengembangkan ekonomi lokal berbasis pertanian.
Fasilitas penunjang juga disiapkan, seperti edukasi pertanian untuk pelajar, UMKM kuliner berbahan baku lokal, serta ruang pamer produk unggulan desa. Dengan pendekatan ini, Gerbas Tani menjadi pusat aktivitas sosial dan ekonomi, bukan sekadar pasar sayur.
Menurut Dewi Natalia, gerakan ini memiliki efek berganda bagi perekonomian desa.
"Kami berharap Gerbas Tani meningkatkan nilai jual sayur petani dan omzet UMKM. Semua elemen bergerak dan merasakan manfaat," katanya.
Konsep “petik sendiri” juga menjadi daya tarik. Beberapa pengunjung mengaku senang dapat merasakan sensasi memanen langsung.
Pemkab Lumajang memandang Gerbas Tani sebagai langkah strategis mengurangi ketergantungan terhadap pasokan pangan dari luar daerah. Program ini juga menjadi sarana edukasi bagi generasi muda agar tertarik terjun di dunia pertanian, sehingga tercipta regenerasi petani dari kalangan milenial.
Langkah ini sejalan dengan visi nasional memperkuat perekonomian desa dan menekan laju urbanisasi. Secara nasional, Gerbas Tani berpotensi menjadi model replikasi untuk pembangunan inklusif berbasis potensi lokal yang berkontribusi pada ketahanan pangan dan pertumbuhan ekonomi daerah.
Dengan Gerbas Tani, Lumajang tidak hanya membangun ekonomi, tetapi juga memperkuat identitas daerah yang berpihak pada rakyat kecil, mengandalkan potensi lokal, dan menjadi bagian dari gerakan nasional membangun desa.
(MC Kab. Lumajang/Ferdian/An-m)