- Oleh MC KAB LUMAJANG
- Sabtu, 30 Agustus 2025 | 22:45 WIB
:
Oleh MC KAB LUMAJANG, Rabu, 6 Agustus 2025 | 23:15 WIB - Redaktur: Tri Antoro - 114
Lumajang, InfoPublik – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lumajang terus mempercepat penurunan angka stunting melalui pemanfaatan pangan bergizi berbasis lokal. Salah satu upaya yang dilakukan adalah mendorong konsumsi sayuran segar hasil pertanian masyarakat melalui Gerakan Belanja Sayur di Lahan Petani (Gerbas Tani) 2025.
Ketua Tim Penggerak (TP) PKK Kabupaten Lumajang, Dewi Natalia Yudha Adji Kusuma, menegaskan pentingnya sayuran sebagai sumber nutrisi utama bagi anak, khususnya pada masa 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK).
"Sayur adalah sumber vitamin, mineral, dan serat yang sangat penting dalam mendukung pertumbuhan tulang, otak, dan sistem kekebalan anak. Konsumsi sayur setiap hari adalah kebiasaan kecil yang berdampak besar untuk mencegah stunting," ujar Dewi saat membuka kegiatan Gerbas Tani di Desa Kedungrejo, Kecamatan Rowokangkung, Selasa (5/8/2025).
Ia menjelaskan, Gerbas Tani tidak hanya menjadi ruang edukasi gizi, tetapi juga menggerakkan masyarakat untuk memperoleh pangan bergizi langsung dari sumbernya. Kegiatan ini menjadi bagian dari strategi membangun sumber daya manusia unggul yang selaras dengan visi Asta Cita pemerintah pusat.
"Dengan belanja sayur langsung dari petani, kita tidak hanya mendukung ekonomi lokal, tetapi juga memastikan kualitas gizi keluarga tetap terjaga," tambahnya.
Stunting yang disebabkan kurangnya asupan nutrisi kronis sejak dini masih menjadi tantangan nasional. Pemerintah pusat melalui Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 telah menegaskan pentingnya intervensi gizi spesifik dan sensitif sebagai strategi utama pencegahan stunting.
Gerbas Tani yang digerakkan oleh BUMDes Kedungrejo Mulyo tidak hanya menawarkan produk sayuran berkualitas, tetapi juga memberikan edukasi langsung kepada masyarakat mengenai pentingnya konsumsi sayur bagi tumbuh kembang anak.
Kegiatan ini juga dikembangkan sebagai wisata edukatif, di mana pengunjung dapat memetik sayur langsung dari lahan petani. Selain memperpendek rantai distribusi pangan sehat, konsep ini juga membuka peluang ekonomi bagi petani dan pelaku UMKM desa.
Melalui kolaborasi lintas sektor dan pendekatan berbasis komunitas, Pemkab Lumajang berharap Gerbas Tani dapat menjadi model replikasi nasional dalam upaya pemenuhan gizi keluarga, khususnya di pedesaan.
"Gerakan kecil ini bagian dari revolusi besar untuk mencetak generasi bebas stunting, sehat, dan cerdas," tutup Dewi Natalia.
(MC Kab. Lumajang/Ferdian/An-m)