- Oleh MC PROV GORONTALO
- Sabtu, 30 Agustus 2025 | 17:12 WIB
: Gubernur Gusnar Ismail menerima cenderamata dari Kepala Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo pada pembukaan workshop evaluasi pengelolaan keuangan dan pembangunan desa di GPCC, Kota Gorontalo, Kamis (7/8/2025). (Foto : Haris)
Oleh MC PROV GORONTALO, Kamis, 7 Agustus 2025 | 16:44 WIB - Redaktur: Eko Budiono - 206
Kota Gorontalo, InfoPublik - Gubernur Gorontalo Gusnar Ismail menegaskan, Alokasi Dana Desa (ADD) harus diprioritaskan untuk tiga program strategis: penurunan angka kemiskinan, penanganan stunting (tengkes), dan pemberdayaan ekonomi masyarakat.
Arahan itu disampaikan Gusnar, saat membuka Workshop Evaluasi Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan Desa di Grand Palace Convention Center, Kota Gorontalo, Kamis (7/8/2025).
Gusnar mengatakan, meski ADD memiliki banyak tujuan, ketiga isu krusial itu wajib menjadi fokus utama.
Ia juga mengapresiasi penurunan kemiskinan di Gorontalo sebesar 0,63% (BPS, Maret 2025), namun menekankan bahwa penajaman program ADD bisa memperbesar dampaknya.
"Kepala desa memegang kunci DTKS dan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional. Mereka tahu persis warga miskin di wilayahnya. Manfaatkan data itu untuk merancang intervensi yang tepat sasaran," ujarnya.
Terkait stunting, gubernur juga meminta dana desa dialokasikan bagi intervensi gizi anak dalam jangka waktu tertentu.
"Jika ditangani kolaboratif dengan ADD, percepatan penurunan stunting lebih mungkin tercapai," tegasnya.
Pada aspek pemberdayaan ekonomi, Gusnar mendorong sinergi dengan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) untuk program Dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) serta Koperasi Desa Merah Putih (KDMP).
Ia mengatakan, potensi besar pemberdayaan petani lokal guna memasok kebutuhan harian SPPG dan KDMP.
"Setiap hari, satu SPPG butuh 220 ekor ayam, plus sayur, cabai, telur, dan daging. Ini peluang nyata menggerakkan ekonomi desa," paparnya.(mcgorontaloprov/haris)