Inovasi Ngofa Sedano Sukses Bawa Penghargaan Insentif Fiskal untuk Kota Tidore

Tidore, InfoPublik- Unit Kerja Pengadaan Barang/Jasa (UKPBJ) Kota Tidore Kepulauan berhasil meraih penghargaan berupa Dana Insentif Fiskal (DIF) dari Pemerintah Pusat atas inovasi yang diterapkan dalam pengelolaan pengadaan barang/jasa daerah. Inovasi yang dikenal dengan nama Ngofa Sedano ini membawa Kota Tidore Kepulauan memperoleh dana insentif sebesar Rp 11,4 miliar untuk tahun anggaran 2023 dan 2024.

Kepala UKPBJ Kota Tidore, Wahid Saraha, mengungkapkan bahwa Inovasi Ngofa Sedano berawal dari kegiatan sederhana yang dibiayai melalui anggaran APBD Kota Tidore senilai Rp 3 juta, yang digunakan untuk biaya langganan aplikasi zoom.

Dengan menggunakan zoom, jelas dia, UKPBJ dapat mengumpulkan para stakeholder terkait pengadaan barang/jasa secara online tanpa harus mengeluarkan biaya tambahan untuk sewa ruangan pertemuan, konsumsi, atau transportasi peserta.

“Kami bisa mengumpulkan stakeholder terkait pengadaan barang/jasa kapan saja, tanpa harus menyiapkan biaya untuk sewa ruangan pertemuan. Semua dilakukan melalui tatap muka secara online atau Zoom,” ujar Wahid di ruang kerjanya, Rabu (6/8/2025).

Ia menjelaskan bahwa tujuan dari Inovasi ini adalah untuk memperlancar komunikasi dan koordinasi dengan seluruh pihak terkait pengadaan barang/jasa, yang melibatkan pengguna anggaran, pejabat pembuat komitmen, pejabat pengadaan, hingga pelaku usaha di Kota Tidore Kepulauan.

Pada tahun 2022, jelas dia, UKPBJ Kota Tidore memfokuskan upaya pada percepatan pembangunan E-Katalog Lokal setelah menerima instruksi dari Presiden untuk mempercepat penggunaan produk dalam negeri.

Meskipun terbatasnya sumber pembiayaan untuk mengikuti pelatihan, Wahid dan jajarannya memilih untuk belajar secara autodidak melalui YouTube, webinar Zoom gratis, serta diskusi dalam Forum Ngofa Sedano.

“Kami termasuk pemda yang paling antusias membangun E-Katalog, melakukan konsultasi dengan LKPP, dan koordinasi dengan Pemprov Maluku Utara melalui Zoom Ngofa Sedano,” tambah Wahid.

E-Katalog Kota Tidore Kepulauan, yang pertama kali diluncurkan pada 2022, dilengkapi dengan beberapa etalase barang yang sesuai kebutuhan daerah.

Pada 2023, Wahid mengaku memberanikan diri merancang instruksi Wali Kota yang mewajibkan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) untuk melakukan belanja melalui E-Katalog Lokal, dengan fokus pada dua etalase utama, yaitu makanan dan minuman serta alat tulis kantor (ATK).

Meskipun ada tantangan dan polemik dari kalangan SKPD dan DPRD, ia tetap bertahan dengan visi tersebut.

Kemudian, ia merancang Surat Edaran Sekretaris Daerah yang mewajibkan pengadaan ATK dan makanan minuman dilampiri bukti kontrak dari proses belanja melalui E-Katalog.

“Tantangan selalu ada, namun kami percaya bahwa memulai sesuatu yang baik tidak akan mudah. Semua hambatan kami anggap sebagai badai yang pasti berlalu,” jelas dia.

Keberhasilan penerapan E-Katalog ini memunculkan dampak positif, yakni penguatan ekonomi lokal dengan penggunaan produk dalam negeri yang tercatat dalam sistem LKPP.

Menurut dia, transaksi pengadaan barang oleh SKPD Kota Tidore yang tercatat sebagai penggunaan produk dalam negeri ini mendapatkan perhatian dari Pemerintah Pusat.

Pada semester pertama 2023, Kota Tidore Kepulauan menerima penghargaan Dana Insentif Fiskal sebesar Rp 5,9 miliar untuk kategori Penggunaan Produk Dalam Negeri (PDN).

Tidak berhenti di situ, pada 2024, UKPBJ Kota Tidore kembali berhasil meraih penghargaan yang sama, dengan nilai yang sedikit lebih rendah, yakni Rp 5,5 miliar, sehingga total penghargaan yang diterima selama dua tahun tersebut mencapai Rp 11,4 miliar.

“Total penghargaan yang diterima Pemerintah Kota Tidore melalui Inovasi Ngofa Sedano dalam kurun waktu dua tahun mencapai Rp 11.435.103.000,” ujar Wahid.