- Oleh MC PROV GORONTALO
- Sabtu, 30 Agustus 2025 | 17:12 WIB
: Foto bersama alumni SMPP 56/SMAN 3 Gorontalo dengan Gubernur Gusnar Ismail pada pembukaan lomba keroncong, Kamis (7/8/2025). (Foto : Haris)
Oleh MC PROV GORONTALO, Jumat, 8 Agustus 2025 | 08:25 WIB - Redaktur: Eko Budiono - 101
Kota Gorontalo, InfoPublik - Kota Gorontalo memecah keheningan dengan alunan merdu keroncong dalam rangkaian perayaan istimewa.
Pengurus Ikatan Keluarga Alumni SMPP 56/SMAN 3 Gorontalo secara resmi membuka lomba keroncong untuk memeriahkan Hari Ulang Tahun ke-50 lembaga pendidikan tersebut.
Acara pembukaan berlangsung penuh semangat di aula SMAN 3 Gorontalo, Kamis (7/8/2025), dengan Gubernur Gorontalo, Gusnar Ismail, bertindak sebagai pembuka sekaligus tamu kehormatan.
Gusnar mengapresiasi inisiatif para alumni dan langsung menyemangati peserta lomba.
"Silahkan berlomba kemudian hadiahnya nanti dari saya dan Bupati Boalemo Rum Pagau," ucap Gusnar.
Gusnar mengatakan, bahwa beberapa waktu sebelumnya, Bupati Boalemo telah menghubunginya via WhatsApp menyampaikan rencana lomba keroncong.
"Beliau langsung bilang hadiahnya dari pak gubernur dan Bupati Boalemo, saya jawab silahkan," kenang Gusnar, disambut riuh tepuk tangan hadirin.
Momen itu menjadi ajang nostalgia mendalam bagi Gubernur Gusnar, yang merupakan bagian dari sejarah sekolah tersebut.
Tercatat sebagai siswa SMPP 56 angkatan 1976 dan lulus tahun 1979, Gusnar membagikan kenangan personal saat menuju lokasi acara.
Ia sengaja memilih rute 'napak tilas' melalui perempatan sebelah selatan.
"Ketika kami sekolah dulu tidak ada jalan, kecuali lorong. Nanti sudah di pintu SPG (Sekolah Pendidikan Guru, red) itu baru ada jalan aspal," ujarnya.
Ia juga menyebut jalan tradisional di belakang terminal pasar sentral yang melewati kompleks Pak Mantri Iskandar, menuju SPG, yang sering digunakan meski harus mengangkat sepeda melewati pagar.
Refleksi Gusnar tak hanya pada masa lalu, tetapi juga pada prestasi sekolah di masa kini.
Ia menegaskan bahwa SMAN 3 Gorontalo telah menjelma menjadi salah satu sekolah favorit di daerah itu. Buktinya, peminat yang mendaftar pada Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ini membludak hingga lebih dari dua ribu siswa.
Dari jumlah besar itu, sekitar 1.400 lebih memenuhi persyaratan, namun daya tampung sekolah hanya mampu menampung 400 siswa.
"Alhamdulillah tidak ribut. Dari awal saya sudah mewanti-wanti jangan sampai ada keributan di tengah publik ketika penerimaan siswa baru," pungkasnya. (mcgoronatloprov/haris)