Bupati Sidoarjo Naikkan Honor Kader Kesehatan 100 Persen

:


Oleh MC KAB SIDOARJO, Jumat, 8 Agustus 2025 | 21:44 WIB - Redaktur: Tri Antoro - 169


Sidoarjo, InfoPublik – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sidoarjo mengambil langkah strategis menekan angka kematian ibu (AKI), angka kematian bayi (AKB), serta prevalensi stunting dengan menaikkan honor kader kesehatan sebesar 100 persen.

Kebijakan ini disampaikan Bupati Sidoarjo, Subandi, saat membuka kegiatan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) di Pendopo Delta Wibawa, Kamis (7/8/2025).

“Kader kesehatan hadir langsung di tengah masyarakat, mulai dari memberi edukasi, pendampingan, hingga tindakan awal. Untuk meningkatkan semangat dan kesejahteraan mereka, honor kami naikkan dari Rp50.000 menjadi Rp100.000 per bulan,” ujar Subandi.

Bupati Subandi menegaskan, kader kesehatan memegang peran kunci dalam menyukseskan Germas di Sidoarjo. Tugas mereka meliputi edukasi pola hidup bersih dan sehat, ajakan konsumsi buah dan sayur, pemeriksaan kesehatan rutin, hingga kampanye anti rokok dan alkohol.

Selain kenaikan honor, Pemkab Sidoarjo juga memberikan perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan melalui BPJS Ketenagakerjaan bagi seluruh kader posyandu.

“Kita juga libatkan lintas sektor agar Germas berjalan maksimal. Target kami, cakupan Universal Health Coverage (UHC) naik dari 78 persen menjadi 98 persen, sehingga warga cukup menunjukkan KTP saat berobat,” jelas Subandi.

Kegiatan Germas kali ini diikuti 150 kader kesehatan dan petugas puskesmas dari berbagai desa dan kelurahan. Mengusung tema “Kader Tangguh untuk Ibu dan Balita Sehat”, para peserta mendapatkan pelatihan dan pembekalan teknis mulai dari pemantauan ibu hamil, balita, penanganan gizi buruk, hingga penyuluhan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).

Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sidoarjo, Lakhsmi Herawati Yuwantina, menilai peningkatan honor dan keterampilan teknis kader merupakan langkah penting untuk menurunkan AKI, AKB, dan stunting secara berkelanjutan.

“Honor yang naik ini menjadi motivasi, tetapi keterampilan teknis yang diberikan juga krusial agar kader siap menghadapi tantangan kesehatan di lingkungannya,” jelas dr. Lakhsmi.

Data Dinas Kesehatan mencatat, AKI di Sidoarjo meningkat dari 46,12 menjadi 82,56 per 100.000 kelahiran hidup pada 2024. AKB juga naik dari 3,15 menjadi 5,9 per 1.000 kelahiran hidup.

Sementara itu, prevalensi stunting balita berdasarkan Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 tercatat sebesar 8,4 persen.

(Dew)

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh MC PROV RIAU
  • Sabtu, 30 Agustus 2025 | 10:13 WIB
Sekda Riau Kunci Perkuat Layanan Publik dan Tata Kelola Daerah
  • Oleh MC KAB BANGGAI KEPULAUAN
  • Kamis, 28 Agustus 2025 | 04:31 WIB
Ketua TP PKK Sulteng Dorong Kader Bangkep Jadi Garda Terdepan Tekan Stunting
  • Oleh MC KAB SIDOARJO
  • Rabu, 27 Agustus 2025 | 10:38 WIB
Pemkab Sidoarjo Tegaskan Komitmen Sukseskan Program Makan Bergizi Gratis
  • Oleh MC KAB SIDOARJO
  • Minggu, 24 Agustus 2025 | 16:48 WIB
Pemkab Sidoarjo Pastikan Program RTLH dan Bedah Warung Berjalan Optimal
  • Oleh MC KAB SIDOARJO
  • Minggu, 24 Agustus 2025 | 16:44 WIB
Pemprov Jatim Salurkan Bansos PKH Plus hingga BLT Buruh Rokok di Sidoarjo
  • Oleh MC KAB RAJA AMPAT
  • Jumat, 22 Agustus 2025 | 21:20 WIB
Pemprov Papua Barat Daya Evaluasi Kinerja Aksi Penurunan Stunting Daerah
-->