Wali Kota Buka Pasar Minggu Suroyo, Dorong Ekonomi Warga dan Tertib Lingkungan

Kanigaran, Infopublik – Pasar Minggu Kota Probolinggo resmi berpindah lokasi dari Alun-alun ke sepanjang Jalan Suroyo, Minggu (10/8/2025).  Sebanyak 524 pedagang menempati lapak yang telah ditata oleh Dinas Koperasi, Usaha Mikro, dan Perdagangan (DKUP). Sejak pagi, warga memadati kawasan ini untuk berbelanja dan menikmati suasana di lokasi baru.

Pembukaan Pasar Minggu ditandai dengan pemotongan pita oleh Wali Kota Probolinggo dr. Aminuddin, didampingi Kapolres Probolinggo Kota AKBP Rico Yumasri dan Dandim 0820 Letkol Arh Iwan Hermaya, serta perwakilan Forkopimda. Turut hadir Sekda Ninik Ira Wibawati, Ketua TP PKK Evariani, dan sejumlah pejabat Pemkot Probolinggo.

Dari ujung selatan Jalan Suroyo, Wali Kota bersama rombongan mengikuti senam pagi di Museum Probolinggo, lalu berjalan menyusuri deretan lapak sambil berbelanja dan menyapa pedagang serta pengunjung. Ketua TP PKK dr. Evariani mengingatkan pedagang agar menjaga kebersihan dengan menyediakan tempat sampah di masing-masing lapak.

Penataan lapak dibagi dua sisi: barat menghadap timur untuk pedagang non makanan/minuman dan camilan, sedangkan timur menghadap barat untuk makanan berat dan minuman. Skema ini dibuat agar jenis dagangan lebih tertata dan mudah ditemukan.

Wali Kota Aminuddin mengaku sempat khawatir Pasar Minggu akan sepi pasca relokasi. Namun kekhawatiran itu pupus saat melihat ramainya pengunjung dan pedagang. “Alhamdulillah, berkat kerja sama semua pihak, Pasar Minggu Suroyo penuh sesak. Ini bukti semangat kebersamaan dan gotong royong,” ujarnya.

Meski demikian, Wali Kota menyayangkan masih adanya sepeda motor yang nekat melintas di jalur Pasar Minggu, mengganggu kenyamanan pejalan kaki. Ia memastikan evaluasi akan terus dilakukan demi ketertiban.

Bagi warga seperti Helmi dan Putri, pasangan asal Kelurahan Tisnonegaran, lokasi baru ini terasa lebih nyaman karena jalannya lebar dan parkir sudah menggunakan sistem QRIS. “Secara pribadi bagus di sini, lebih lega dan tertata,” kata Helmi.

Kabid Perdagangan DKUP Erwan Kiswandoko menegaskan jumlah pedagang tetap sama seperti di Alun-alun, yaitu 524 orang warga Kota Probolinggo, sementara 100 pedagang dari luar kota tidak difasilitasi dalam relokasi ini.

Kepala DKUP Fitriawati mengimbau pedagang mematuhi jam operasional pukul 06.00–10.00 WIB dan mengelola sampah masing-masing. “Komitmen ini penting untuk menjaga kebersihan dan kelancaran lalu lintas,” tegasnya.

Relokasi Pasar Minggu Suroyo ini sejalan dengan Asta Cita Presiden, khususnya dalam memperkuat ketahanan ekonomi rakyat, meningkatkan kualitas hidup perkotaan, dan menciptakan lingkungan yang tertib dan berkelanjutan. Pemkot berharap langkah ini menjadi motor penggerak ekonomi kerakyatan sekaligus memperkuat identitas Kota Probolinggo sebagai kota yang bersih, tertib, dan ramah pengunjung. (fa/pin)