Sekdaprov Gorontalo Tekankan Penilaian Terintegrasi Delapan Aksi Konvergensi Tengkes

: Pelaksanaan penilaian kinerja kabupaten/kota dalam pelaksanaan delapan aksi konvergensi intervensi penurunan tengkes (stunting) tahun 2024, di Ballroom Bappeda Provinsi Gorontalo, Kamis (14/8/2025). (Foto : Mila)


Oleh MC PROV GORONTALO, Jumat, 15 Agustus 2025 | 08:45 WIB - Redaktur: Eko Budiono - 202


Kota Gorontalo, InfoPublik – Sekretaris Daerah Provinsi Gorontalo, Sofian Ibrahim, menegaskan bahwa kunci keberhasilan penurunan angka tengkes (stunting) di daerahnya terletak pada integrasi penuh delapan aksi konvergensi.

Hal itu disampaikan Sofian,  saat membuka penilaian kinerja kabupaten/kota dalam percepatan penurunan stunting tahun 2024 di Ballroom Bappeda Provinsi Gorontalo, Kamis (14/8/2025).

Sofian menegaskan, penilaian kinerja harus memandang seluruh rangkaian delapan aksi konvergensi sebagai satu kesatuan yang utuh dan saling terkait, mulai dari analisis situasi di lapangan hingga review kinerja tahunan.

Ia mengatakan, bahwa capaian masing-masing daerah kabupaten/kota akan secara langsung berkontribusi pada capaian provinsi secara keseluruhan. Oleh karena itu, langkah-langkah strategis yang terukur dan sinergi yang kuat lintas sektor menjadi keharusan mutlak untuk mempercepat penurunan stunting.

“Penilaian kali ini tidak boleh bersifat parsial, melihat hanya sepotong-sepotong. Yang kita butuhkan adalah memandang keterkaitan semua aksi secara utuh. Jika kita hanya fokus pada satu langkah tanpa menghubungkannya secara erat dengan situasi aktual dan tindak lanjut yang konkret di lapangan, maka hasilnya tidak akan maksimal,” tegas Sofian.

Meskipun angka prevalensi stunting Provinsi Gorontalo menunjukkan tren positif dengan penurunan dari 29 persen menjadi 23 persen, Sofian mengingatkan bahwa capaian antar kabupaten/kota masih bervariasi.

Untuk mencapai target penurunan yang lebih signifikan dan merata, diperlukan langkah-langkah strategis yang implementasinya lebih menyeluruh di semua wilayah.

Sofian juga menyoroti peran strategis Posyandu sebagai ujung tombak intervensi stunting. Ia meminta penguatan fungsi Posyandu, terutama dalam menyediakan tiga Standar Pelayanan Minimal (SPM) prioritas: kesehatan, sosial, dan perumahan permukiman.

Penguatan itu sejalan dengan enam SPM yang menjadi acuan pemerintah daerah (pendidikan, kesehatan, pekerjaan umum, sosial, perumahan rakyat, serta ketenteraman dan ketertiban umum).

Sofian menyatakan, bahwa SPM  dapat menjadi instrumen terpadu yang sangat efektif dalam mempercepat penurunan stunting jika diimplementasikan secara optimal dan terkoordinasi.

“Kami berharap proses penilaian kinerja ini menjadi pintu masuk bagi semua pihak untuk lebih memperkuat upaya provinsi, kabupaten, dan kota secara bersama-sama dalam menurunkan angka stunting yang masih cukup besar di Provinsi Gorontalo,” ujar Sofian.(mcgorontaloprov/mila)

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh MC PROV GORONTALO
  • Sabtu, 30 Agustus 2025 | 17:12 WIB
Pemprov Gorontalo Gandeng Alumni IMM Cetak SDM Unggul
  • Oleh MC PROV RIAU
  • Sabtu, 30 Agustus 2025 | 10:13 WIB
Sekda Riau Kunci Perkuat Layanan Publik dan Tata Kelola Daerah
  • Oleh MC KAB GUNUNG MAS
  • Jumat, 29 Agustus 2025 | 15:00 WIB
Program Cek Kesehatan Gratis: Gunung Mas Jadi Contoh Implementasi di Kalteng
  • Oleh MC KAB LUMAJANG
  • Kamis, 28 Agustus 2025 | 12:09 WIB
Bupati Lumajang: Posbindu Bukan Sekadar Layanan, Tapi Gerakan Sosial
  • Oleh MC KAB LUMAJANG
  • Kamis, 28 Agustus 2025 | 12:06 WIB
Pemkab Lumajang Hadirkan Layanan Kesehatan Jemput Bola ke Desa
-->