- Oleh MC KOTA TIDORE
- Selasa, 19 Agustus 2025 | 19:31 WIB
: Wali Kota Tidore Kepulauan Muhammad Sinen, menyampaikan sambutan sekaligus membuka dengan resmi Djuanga Fesival ke III 2025 di Stadion Sangaji Jiko Malofo Kelurahan Mareku Kecamatan Tidore Utara, Jumat (15/8/2025)/ Nhanu Tosofu/Prokompim Tidore.
Oleh MC KOTA TIDORE, Sabtu, 16 Agustus 2025 | 13:45 WIB - Redaktur: Jhon Rico - 273
Tidore, InfoPublik- Festival Djuanga telah menjadi agenda tahunan yang digagas masyarakat Kelurahan Mareku dengan berbagai kegiatan budaya dan sejarah. Rangkaian Djuanga Fest Vol. 3 Tahun 2025 berlangsung lancar dan meriah di Stadion Sangaji Jiko Malofo, Kelurahan Mareku, Jumat (15/8/2025).
Wali Kota Tidore Kepulauan Muhammad Sinen menegaskan bahwa Festival Djuanga bukan sekadar perayaan, melainkan sarana untuk menghidupkan kembali nilai historis perjuangan leluhur Tidore.
“Nilai historis yang terkandung dalam Festival Djuanga ini dapat dilihat dari gagah dan beraninya para leluhur, serta bukti cinta mereka pada NKRI melalui perjuangan Almarhumah Ibu Aminah Sabtu dan Almarhum Bapak Abdullah Kadir bersama kawan-kawan dalam mengibarkan bendera Merah Putih di Tidore, tepatnya di Tanjung Mafutabe, Kelurahan Mareku, pada masa itu,” ujar Muhammad Sinen.
Ia menekankan, semangat itu seharusnya menjadi teladan bagi generasi sekarang dan yang akan datang.
"Hal tersebut bila ditinjau kembali di masa sekarang, seharusnya menjadi penyemangat untuk kita agar bersama-sama meniru aksi mereka dalam menunjukkan nasionalisme kepada NKRI serta mengisi pasca kemerdekaan dengan hal-hal yang bermanfaat,” kata dia.
Lebih jauh, Wali Kota berharap Festival Djuanga dapat menjadi daya tarik wisata sekaligus sarana edukasi sejarah bagi generasi muda.
"Festival Djuanga vol. 3 harus menjadi primadona yang mampu menarik orang luar datang dan berkunjung, sekaligus menjadi media informasi bahwa Tidore pada masa-masa kemerdekaan memiliki peran yang berarti. Seperti yang sering saya katakan, Indonesia tanpa Tidore tidak akan ada Sabang sampai Merauke. Perjuangan leluhur kita sangat berarti bagi NKRI, dan sejarah tidak akan pernah berbohong,” ujar dia.
Sementara itu, Ketua Panitia Festival Djuanga Saiful Abubakar menjelaskan, jauh sebelum festival ini digagas, masyarakat Mareku telah rutin menggelar berbagai kegiatan bersejarah setiap tahun. Salah satunya adalah peringatan pengibaran bendera Merah Putih pertama di Indonesia Timur pada 18 Agustus 1946 di Tanjung Mafutabe.
“Budaya dan sejarah bukanlah benda mati, melainkan napas kehidupan sebuah bangsa. Jika kita melupakannya, maka kita akan kehilangan jati diri. Tetapi jika kita menjaganya, kita akan berdiri tegak di hadapan dunia. Mari kita jadikan Festival Djuanga bukan hanya sebagai tontonan, tetapi juga sebagai cermin diri untuk mengenang sejarah Kelurahan Mareku, agar warisan leluhur tetap terjaga selamanya,” tutur Saiful.
Ia menambahkan, Festival Djuanga Vol. 3 dilaksanakan mulai 14 hingga 18 Agustus 2025. Kegiatan diawali dengan ziarah kubur, towaro dan tawaf kampung, kemudian dilanjutkan perlombaan tradisional yang melibatkan seluruh masyarakat Mareku.
Puncaknya adalah upacara peringatan pengibaran bendera pertama di Indonesia Timur yang akan digelar di Tanjung Mafutabe pada 18 Agustus.
Pembukaan Festival Djuanga Vol. 3 juga dimeriahkan dengan pemutaran jejak digital penobatan Sangaji Jiko Malofo serta peninjauan UMKM yang ikut berpartisipasi dalam festival.
uyun/MC Tidore