- Oleh Pasha Yudha Ernowo
- Jumat, 29 Agustus 2025 | 17:27 WIB
: Wakil Bupati Buleleng Gede Supriatna (dua dari kiri) menyerahkan Makanan Bergizi Gratis (MBG) secara simbolis kepada perwakilan siswa sebagai bentuk diluncurkannya program MBG di Kecamatan Busungbiu, Selasa (19/8/2025).
Oleh MC KAB BULELENG, Rabu, 20 Agustus 2025 | 10:43 WIB - Redaktur: Eko Budiono - 302
Buleleng, InfoPublik - Program strategis nasional Makan Bergizi Gratis (MBG) resmi diluncurkan di Kecamatan Busungbiu, Kabupaten Buleleng, pada Selasa (19/8/2025).
Wakil Bupati Buleleng, I Gede Supriatna, secara khusus menegaskan, pemanfaatan potensi lokal sebagai fondasi utama kesuksesan program yang ditargetkan untuk anak sekolah, ibu hamil, ibu menyusui, dan balita.
Peluncuran dilakukan di SMA Negeri 1 Busungbiu, menandai dimulainya operasional Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) setempat.
Supriatna menegaskan, komitmen penuh pemerintah daerah dalam menyukseskan program Pemerintah Pusat di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto.
Ia menyatakan, bahwa tanggung jawab besar itu memerlukan sinergi dan kolaborasi kuat dari seluruh pemangku kepentingan, terutama penyedia makanan dan Badan Gizi Nasional (BGN) di wilayah Buleleng.
"Dalam pemenuhan makanan untuk penerima manfaat, kita harus benar-benar memanfaatkan potensi lokal wilayah masing-masing. Gunakan buah-buahan lokal, produk pertanian, dan produk peternakan setempat," katanya.
Selain menjamin asupan gizi yang lebih segar dan sesuai konteks daerah, program ini juga dirancang untuk mendongkrak perekonomian desa.
Keberadaan SPPG diharapkan menjadi penyerap utama produk lokal, sehingga menciptakan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan di wilayah operasinya.
"Dampak ekonominya penting. Selain itu juga membuka lapangan kerja. Setiap unit SPPG seperti Dapur Garuda Emas VI Busungbiu ini mampu menyerap hingga 50 tenaga kerja lokal," ujarnya.
Sementara itu, Koordinator SPPG MBG Dapur Garuda Emas VI Busungbiu, Gede Aman Rudi Sulantara, mengatakan percepatan persiapan yang dilakukan untuk memenuhi instruksi ketat BGN agar program berjalan tepat pada 19 Agustus 2025.
Berkat koordinasi intensif dengan Koordinator Wilayah (Korwil) dan kepala sekolah, SPPG itu mampu melayani 3.120 penerima manfaat.
Penerima manfaat berasal dari 19 lembaga pendidikan yang tersebar di tiga desa, yaitu Desa Busungbiu, Desa Kekeran, dan Desa Pelapuan. SPPG juga mencakup sebagian ibu hamil, ibu menyusui, dan balita di wilayah tersebut.
Meski demikian, Rudi mengakui bahwa cakupan untuk kelompok rentan seperti ibu hamil, menyusui, dan balita belum maksimal saat ini, terutama disebabkan oleh keterbatasan anggaran. (MC Kab. Buleleng/dra)