- Oleh MC PROV RIAU
- Kamis, 28 Agustus 2025 | 17:28 WIB
:
Oleh MC PROV RIAU, Kamis, 21 Agustus 2025 | 07:52 WIB - Redaktur: Tri Antoro - 98
Teluk Kuantan, InfoPublik — Bupati Kuantan Singingi (Kuansing), Suhardiman Amby, secara resmi mengajukan permohonan kepada pemerintah pusat untuk membantu pembangunan infrastruktur penting di Tepian Narosa. Ia meminta dukungan anggaran pembangunan tribun permanen di tepi Sungai Kuantan, sekaligus mendorong penetapan Kuansing sebagai Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN).
Permohonan tersebut disampaikan Suhardiman saat membuka Festival Pacu Jalur 2025 di Taman Jalur, Teluk Kuantan, Rabu (20/8/2025). Acara itu turut dihadiri Juru Bicara Presiden Hasan Hasby, Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana, Menteri Kebudayaan Fadlizon, Gubernur Riau Abdul Wahid, serta sejumlah duta besar negara sahabat.
Dalam sambutannya, Suhardiman menegaskan bahwa Pacu Jalur adalah “api semangat” untuk membangun Kuansing. Ia menyebut dukungan pemerintah pusat sangat vital agar potensi pariwisata daerah dapat diwujudkan secara maksimal.
“Sungai Kuantan mengajarkan kita bahwa air mengalir tak pernah berhenti. Begitulah pembangunan kita, harus terus berjalan dan semangatnya tidak boleh padam,” ungkapnya.
Bupati juga menekankan pentingnya penetapan Kuansing sebagai KSPN. Menurutnya, status tersebut akan memungkinkan integrasi potensi wisata, mulai dari Festival Pacu Jalur, rumah adat, kawasan lindung Bukit Betabuh, hingga Taman Nasional Rimbang Baling yang memiliki 43 air terjun serta bukit piramid alami yang indah.
“Kami berharap Kementerian Pariwisata dapat menetapkan Kuansing sebagai KSPN, agar pembangunan pariwisata di daerah ini lebih terintegrasi dan terarah,” ujarnya.
Suhardiman menambahkan, penetapan KSPN akan membuka peluang anggaran yang lebih besar dari pemerintah pusat, sehingga Kuansing dapat berkembang sebagai pintu masuk pariwisata yang menghubungkan provinsi tetangga, seperti Sumatera Barat, Dharmasraya, Sijunjung, dan Jambi.
Ia juga menyoroti kebutuhan pembangunan infrastruktur permanen di kawasan Tepian Narosa, baik tribun penonton di sisi kanan sungai maupun kawasan wisata di tepian pantai. “Jika hanya mengandalkan APBD, pembangunan ini akan sangat lama. Dengan dukungan pusat, kita bisa mewujudkan Kuansing sebagai destinasi wisata nasional,” tegasnya.
Lebih jauh, Suhardiman mengulas sejarah panjang Pacu Jalur yang sudah berusia 125 tahun. Tradisi ini, menurutnya, bukan sekadar olahraga, melainkan warisan luhur masyarakat Melayu Kuansing yang sarat makna filosofis. Jalur dibuat melalui proses adat, mulai dari doa saat menebang kayu hingga upacara tepuk tepung tawar, menjadikan setiap perlombaan penuh nilai budaya dan spiritualitas.
“Festival Pacu Jalur adalah warisan leluhur yang telah berusia satu abad lebih, simbol kebersamaan dan kehormatan masyarakat Kuansing,” pungkasnya.
(Mediacenter Riau/MC Riau)