- Oleh MC KAB BLORA
- Jumat, 29 Agustus 2025 | 17:50 WIB
: Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen, didampingi Wakil Bupati Blora Sri Setyorini, dan Forkopimda Blora, meninjau upaya penanganan kebakaran sumur minyak masyarakat di Desa Gandu, Kec.Bogorejo, Blora, Jumat (22/8/2025). - Foto: Mc.Blora
Oleh MC KAB BLORA, Sabtu, 23 Agustus 2025 | 05:29 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 150
Blora, InfoPublik - Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen, didampingi Wakil Bupati Blora Sri Setyorini, dan Forkopimda Blora, meninjau upaya penanganan kebakaran sumur minyak masyarakat di Desa Gandu, Kec.Bogorejo, Blora, Jumat (22/8/2025).
Wagub meninjau kondisi rumah-rumah warga yang mengalami kerusakan, meninjau dan mengecek penanganan lokasi kebakaran, berdialog dengan Forkopimda dan kepala desa setempat, hingga menyerahkan bantuan kepada korban kebakaran, dan bingkisan untuk anak-anak pengungsi.
Salah satu yang ditekankan Wagub adalah, masyarakat agar tidak melakukan pengeboran sumur minyak baru.
"Memang info yang saya terima itu akan ada pengeboran-pengeboran sumur minyak lagi, ini yang kami nggak mau. Kami harus atur, dari pemerintah provinsi sebenarnya kami setelah adanya Peraturan Menteri No 14 tahun 2025 itu kami langsung sudah membentuk Satgas untuk mengatur pengeboran minyak sumur-sumur masyarakat," tegas Wagub.
Menurutnya, masih banyak masyarakat yang belum memahami Peraturan Menteri Nomor 14 Tahun 2025. Kesalahpahaman muncul ketika masyarakat menganggap bahwa sumur minyak yang dibuat masyarakat nantinya akan disahkan atau dilegalkan oleh kementerian.
Pandangan itu justru memicu maraknya sumur-sumur baru yang tidak sesuai ketentuan. Padahal, peraturan tersebut secara jelas mengatur soal sumur minyak yang sudah ada (eksisting) atau sumur tua, dan itu pun masih harus melalui proses survei lagi sebelum dioperasikan kembali.
“Yang menjadi masalah sekarang, banyak yang ingin membuat sumur-sumur ini, nah ini yang tidak boleh, jadi ini tidak boleh dilakukan harus ada kajiannya harus ada persetujuannya, nah ini baru kita atur semuanya,” jelasnya.
Keberadaan sumur-sumur di tengah pemukiman juga menimbulkan risiko keselamatan yang tinggi bagi warga sekitar, sehingga perlu pengawasan dan penegakan aturan yang lebih tegas.
“Kami memastikan apa saja sih pemerintah hadirnya, ternyata sudah semuanya, dari Kabupaten Blora sendiri, dari pusat sudah ada, dari pemerintah provinsi kami sudah menurunkan kemarin dua hari dinas ESDM kami juga sudah standby disini nah sekarang, karena kemarin masyarakat ingin korban ini mendapatkan santunan, nah ini saat ini kami bawa ini untuk masyarakat terdampak,” paparnya.
Pada kesempatan tersebut Wagub juga menyerahkan bantuan dari Pemprov Jawa Tengah untuk penanggulangan dampak bencana di Kabupaten Blora sebesar lebih dari Rp 141 juta, bantuan dari Baznas sejumlah Rp 30 juta kepada 3 orang korban, dan Rp 10 juta kepada 2 orang korban.
Wagub bersama Forkopimda juga meninjau kondisi tempat pengungsian, mengecek ketersediaan logistik, meninjau dapur umum yang tengah beroperasi, serta menyapa masyarakat dan berinteraksi menghibur anak-anak yang mengungsi.
Terkait dengan proses perizinan 4000 lebih sumur minyak masyarakat Kabupaten Blora yang diusulkan ke Gubernur, pihaknya mengungkap bahwa sementara prosesnya akan ditahan terlebih dahulu, sampai ada kejelasan nantinya.
Sementara itu, Wakil Bupati Blora yang hadir mendampingi Wakil Gubernur, mengungkapkan bahwa Pemerintah Kabupaten Blora siap menindaklanjuti arahan dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.
Untuk diketahui, sehari sebelumnya (21/8/2025) dalam Apel Tiga Pilar, Forkopimda Blora telah menyepakati Maklumat dan akan disebarkan hingga desa-desa.
Dimana salah satu poin yang disepakati dalam Maklumat tersebut adalah meminta untuk melarang kegiatan drilling atau pengeboran sumur minyak baru oleh masyarakat di wilayah Kabupaten Blora yang dilakukan tanpa melalui prosedur dan ketentuan peraturan yang berlaku
Maklumat ditandatangani Bersama oleh Forkopimda Blora untuk kemudian di hadapan para peserta apel.
Maklumat tersebut dibacakan Kapolres Blora AKBP Wawan Andi Susanto, didampingi Bupati Blora Arief Rohman, dan Kepala Staf Kodim 0721 Blora Mayor Inf.Bani yang hadir mewakili Dandim, serta Forkopimda lainnya. (MC Kab. Blora/Vinna)