- Oleh MC KAB LUMAJANG
- Sabtu, 30 Agustus 2025 | 22:45 WIB
:
Oleh MC KAB LUMAJANG, Minggu, 24 Agustus 2025 | 16:40 WIB - Redaktur: Tri Antoro - 2K
Lumajang, InfoPublik – Keberhasilan menekan kasus Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY) di Kabupaten Lumajang dipandang DPRD sebagai langkah strategis menyelamatkan generasi bangsa dari ancaman penurunan kecerdasan.
Program fortifikasi garam beryodium dan kampanye kesehatan masyarakat yang dijalankan Dinas Kesehatan terbukti memberikan dampak signifikan terhadap peningkatan kualitas hidup warga.
Ketua Komisi A DPRD Lumajang, Reza Hadi Kurniawan, menyebut capaian ini bukan sekadar keberhasilan teknis, melainkan investasi jangka panjang dalam pembangunan manusia.
“Anak-anak Lumajang berhak tumbuh sehat dan cerdas. Dengan mengatasi GAKY, kita sedang memastikan kualitas generasi penerus yang akan memimpin daerah dan bangsa ini,” tegasnya dalam Talkshow Jelita di LPPL Radio Suara Lumajang, Jumat (22/8/2025).
Meski demikian, DPRD mengingatkan bahwa tantangan belum usai. Masih ditemukan garam non-iodium beredar di pasaran yang berpotensi mengancam kesehatan masyarakat. Karena itu, pengawasan distribusi garam beryodium diminta diperketat agar tidak ada celah bagi produk tanpa fortifikasi masuk ke konsumsi publik.
“Perlindungan kesehatan masyarakat harus dimulai dari hal paling dasar, termasuk memastikan garam yang beredar memenuhi standar. Ini bukan sekadar soal dagang, tetapi menyangkut keselamatan generasi mendatang,” tambah Reza.
Anggota Komisi D DPRD Lumajang, Awaluddin Yusuf, menegaskan program penanggulangan GAKY harus terus berlanjut dengan pendekatan menyeluruh.
Menurutnya, distribusi garam beryodium hanyalah satu aspek, sisi lain yang tidak kalah penting adalah edukasi dan perubahan perilaku masyarakat.
“Masyarakat harus benar-benar paham manfaat yodium. Sosialisasi perlu digencarkan, karena perubahan perilaku hanya lahir dari pengetahuan yang kuat. Konsumsi garam beryodium harus menjadi budaya sehat yang melekat,” kata Awaluddin.
Ia juga menekankan perlunya kolaborasi lintas pihak, mulai dari tenaga kesehatan, pemerintah desa, sekolah, hingga tokoh masyarakat, agar pesan kesehatan tersampaikan hingga ke tingkat rumah tangga.
“GAKY bukan hanya urusan tenaga medis, tetapi urusan bersama. Jika semua elemen terlibat, maka upaya ini akan menjadi gerakan kolektif menjaga kecerdasan generasi,” imbuhnya.
Partisipasi masyarakat dinilai sebagai kunci keberhasilan. DPRD berharap warga lebih bijak dalam memilih produk pangan, terutama garam beryodium, karena pilihan sederhana itu akan menentukan kualitas kesehatan jangka panjang.
“Dengan kesadaran bersama, kita bisa menekan kasus GAKY sampai tuntas. Ini soal harga diri kita sebagai bangsa: melahirkan generasi sehat dan cerdas,” pungkas Awaluddin.
Bagi DPRD Lumajang, penanggulangan GAKY bukan hanya program kesehatan daerah, melainkan bagian dari upaya nasional menjaga daya saing bangsa. Konsumsi garam beryodium adalah langkah kecil dengan dampak besar—gerakan sederhana untuk mewariskan masa depan yang lebih kuat bagi Indonesia.
(MC Kab. Lumajang/Bob/An-m)