- Oleh MC KAB MUSI BANYUASIN
- Jumat, 29 Agustus 2025 | 23:52 WIB
:
Oleh MC KAB MUSI BANYUASIN, Jumat, 29 Agustus 2025 | 23:05 WIB - Redaktur: Pasha Yudha Ernowo - 51
Muba, InfoPublik – Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) terus memacu peningkatan kesejahteraan masyarakat transmigran melalui pendekatan kolaboratif. Kehadiran Tim Ekspedisi Patriot Universitas Diponegoro (Undip) Semarang di Sekayu, Kamis (28/8/2025), menjadi bukti nyata dukungan akademisi dalam mendorong transformasi transmigrasi menuju kemandirian.
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Muba, Herryandi Sinulingga AP, menyampaikan bahwa penelitian tim Undip difokuskan pada pemetaan potensi ekonomi di kawasan transmigrasi Air Balui, Jud, dan Nganti, Kecamatan Sanga Desa.
“Kehadiran tim ini sangat berarti dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat transmigran. Hasil penelitian akan menjadi pijakan penting untuk merancang masa depan kawasan transmigrasi, selaras dengan visi Muba Maju Lebih Cepat serta mendukung Asta Cita Presiden,” ujar Sinulingga.
Menurutnya, rekomendasi yang dihasilkan dari ekspedisi ini akan disinergikan dengan program pembangunan daerah, sehingga mampu memperkuat daya saing ekonomi lokal sekaligus meningkatkan taraf hidup masyarakat.
Bupati Muba HM Toha Tohet memberi apresiasi tinggi atas inisiatif ini. “Kami berharap hasil penelitian tim Undip menjadi acuan penting dalam perumusan kebijakan. Pemkab Muba berkomitmen menggandeng semua pihak untuk memastikan program transmigrasi memberikan dampak nyata bagi kesejahteraan masyarakat,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua Tim Ekspedisi Patriot 1 L M Sabri menyampaikan komitmen untuk melaksanakan penelitian secara profesional. “Kami melihat potensi luar biasa di Desa Air Balui. Tugas kami adalah memetakan kondisi wilayah, termasuk fenomena banjir, agar solusi yang tepat dapat dirumuskan,” ungkapnya.
Selain mengkaji potensi alam dan sosial, tim juga menyoroti kekayaan budaya lokal Muba. “Kami baru satu hari di sini, tetapi sudah terkesan dengan kearifan lokal, termasuk kuliner khas seperti ikan salai. Semua ini bagian dari aset daerah yang layak dipetakan dan dikembangkan,” tambah Sabri.
Kegiatan ini juga mendapatkan dukungan penuh dari unsur TNI-Polri, camat, kepala desa, dan organisasi perangkat daerah (OPD). Camat Sanga Desa, Hendrik (Leok), menegaskan kesiapan pihaknya. “Kami akan mendukung sepenuhnya, karena kegiatan ini berorientasi pada kepentingan dan kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.
Dengan sinergi akademisi, pemerintah daerah, dan masyarakat, Pemkab Muba optimistis kawasan transmigrasi dapat berkembang menjadi pusat pertumbuhan baru yang berdaya saing global.