- Oleh MC PROV KALIMANTAN SELATAN
- Sabtu, 30 Agustus 2025 | 00:35 WIB
: DInkes Kalsel dalam rapat persiapan pelaksanaan Program CKG di Banjarmasin, Kalsel (foto: MC Kalsel)
Oleh MC PROV KALIMANTAN SELATAN, Sabtu, 30 Agustus 2025 | 00:55 WIB - Redaktur: Wahyu Sudoyo - 111
Banjarmasin, InfoPublik - Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) melibatkan 242 Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) di 13 kabupaten/kota dalam melaksanakan Program Cek Kesehatan Gratis (CKG) ke sekolah-sekolah dengan target ribuan pelajar di Kalsel. Program ini mulai berjalan sejak awal Agustus 2025 dan menyasar siswa usia mulai dari tujuh tahun hingga 17 tahun atau sejak jenjang Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA).
“Program CKG Sekolah sudah mulai awal Agustus, pelaksanaannya bertahap di sejumlah sekolah di kabupaten/kota,” ujar Kepala Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi Masyarakat Dinkes Kalsel, Ardiansyah, mewakili Kadinkes Kalsel, Diauddin, di Banjarmasin, pada Jumat (29/8/2025).
Ardiansyah menjelaskan, program ini sebenarnya sudah mulai bergulir saat peluncuran Sekolah Rakyat pada Juli lalu. Saat itu, murid-murid dari sekolah percontohan sudah menjadi sasaran awal uji coba program.
Pemeriksaan dilakukan secara menyeluruh dan mencakup berbagai aspek kesehatan. Mulai dari mata, telinga, gigi, kesehatan jiwa, gizi, hepatitis B dan C, tekanan darah, TBC, kebiasaan merokok, aktivitas fisik, gula darah, thalasemia, hingga anemia pada remaja putri.
Item pemeriksaan akan disesuaikan dengan usia dan jenjang pendidikan siswa. Pemeriksaan ini akan berlangsung setiap tahun ajaran baru, dimulai pada Juli 2025, dan menjadi bagian dari penjaringan serta pemeriksaan berkala di sekolah.
“Target kami, minimal 50 persen siswa per sekolah menjalani pemeriksaan, dan secara keseluruhan menyasar 20 persen dari total siswa di Kalimantan Selatan,” ungkapnya.
Menurutnya, Pemeriksaan dilakukan oleh petugas dari puskesmas pembina yang ditugaskan berdasarkan wilayah kerja masing-masing sekolah. Mereka bertanggung jawab mendatangi sekolah-sekolah untuk melakukan pemeriksaan langsung kepada siswa.
Program ini dirancang sebagai langkah screening dini agar potensi masalah kesehatan pada anak dapat diketahui lebih awal. Dengan deteksi sejak dini, pemerintah berharap bisa segera melakukan intervensi medis atau rujukan, sehingga siswa tidak mengalami kondisi kesehatan yang parah.
“Tujuannya agar anak-anak tetap sehat dan tidak sampai sakit parah. Kalau ada gejala atau potensi penyakit, bisa langsung ditindaklanjuti,” tegas dia.
Ardiansyah berharap seluruh sekolah aktif terlibat dan mendukung pelaksanaan program ini. Partisipasi sekolah sangat penting agar semua anak bisa memperoleh hak yang sama dalam hal layanan kesehatan.
“Kami ingin semua sekolah melaksanakan pemeriksaan ini secara rutin. Anak-anak yang memiliki potensi masalah kesehatan bisa segera ditangani, dan tentu ini demi masa depan mereka,” tutup dia.
Dengan skema ini, Program CKG diharapkan menjadi fondasi kuat untuk menciptakan generasi pelajar yang lebih sehat, tangguh, dan produktif di masa depan. MC Kalsel/scw/YIN