- Oleh MC KAB MALUKU TENGGARA
- Sabtu, 30 Agustus 2025 | 23:27 WIB
: Polres Maluku Tenggara Jawab Gelar Doa Lintas Agama. Foto: Iren
Oleh MC KAB MALUKU TENGGARA, Sabtu, 30 Agustus 2025 | 23:24 WIB - Redaktur: Tri Antoro - 93
Langgur, InfoPublik – Menjaga perdamaian bukan hanya soal kekuatan aparat, tetapi juga kekuatan doa. Dengan semangat itu, Kepolisian Resor (Polres) Maluku Tenggara (Malra) menggelar doa bersama lintas agama sebagai benteng spiritual menghadapi meningkatnya tensi politik dan keamanan nasional, di Markas Polres Malra, pada Sabtu (30/8/2025).
Empat tokoh agama dari Islam, Katolik, Protestan, dan Hindu memimpin doa sesuai tradisi masing-masing, namun menyatu dalam satu visi: menjaga kedamaian Maluku Tenggara.
Doa bersama lintas agama ini menjadi simbol nyata bahwa keamanan adalah tanggung jawab kolektif seluruh elemen masyarakat. Dalam perbedaan cara berdoa, terdapat satu hati yang sama: harapan agar tanah air tetap damai dan sejahtera.
Kapolres Malra, AKBP Rian Suhendi, menegaskan keamanan tidak hanya bertumpu pada kekuatan fisik, tetapi juga pada campur tangan Ilahi.
“Keamanan di sebuah wilayah tidak hanya berdasarkan kekuatan fisik saja, tapi tentu ada campur tangan Tuhan. Walaupun berbeda-beda, kita punya visi yang sama, yaitu menjaga situasi kamtibmas,” tegasnya.
Doa bersama ini digelar di tengah maraknya provokasi dan informasi yang berpotensi memecah belah, termasuk kabar adanya rencana aksi pada Senin mendatang.
Kapolres Rian menegaskan pihaknya terus melakukan pemantauan intensif.
“Kami mengimbau masyarakat tetap tenang, tidak mudah terprovokasi, dan menunggu informasi resmi dari aparat. Teliti sebelum bertindak,” pesannya.
Ia menambahkan bahwa Polres Malra telah menyiapkan langkah antisipasi, termasuk pengerahan personel dari seluruh fungsi kepolisian apabila aksi benar terjadi, demi memastikan situasi tetap aman dan terkendali.
Kapolres juga mengingatkan pentingnya menjaga persatuan di tengah keragaman bangsa.
“Pendiri bangsa kita sudah bersusah payah menyatukan Indonesia. Jangan sampai masalah kecil justru menyebabkan kita terpecah. Kita harus bersatu sesuai slogan ‘Bersatu, Berdaulat, Rakyat Sejahtera, Indonesia Maju’,” ujarnya, mengutip pesan Presiden Prabowo Subianto.
(MC.Maluku Tenggara/Adolof Labetubun)