- Oleh MC KOTA PROBOLINGGO
- Jumat, 29 Agustus 2025 | 22:42 WIB
: Wawali Ina Pimpin Upacara Peringatan Hari Koperasi ke-78
Oleh MC KOTA PROBOLINGGO, Jumat, 18 Juli 2025 | 10:48 WIB - Redaktur: Pasha Yudha Ernowo - 147
Kanigaran, Infopublik – Peringatan Hari Koperasi ke-78 di Kota Probolinggo tidak hanya menjadi ajang seremonial, tetapi sekaligus momen strategis untuk menguatkan kembali peran koperasi sebagai tulang punggung ekonomi kerakyatan. Upacara yang dipimpin oleh Wakil Wali Kota Probolinggo, Ina Dwi Lestari, di halaman kantor Wali Kota, menegaskan bahwa koperasi hari ini bukan lagi entitas tradisional, melainkan instrumen modern yang mampu menjawab tantangan zaman.
Upacara ini dihadiri oleh Ketua DPRD Kota Probolinggo Dwi Laksmi Syntha Kusumawardhani, unsur Forkopimda, pejabat struktural, para camat, hingga perwakilan gerakan koperasi. Dalam kesempatan tersebut, Wawali Ina membacakan pidato resmi Menteri Koperasi dan UKM RI, Budi Arie Setiadi, yang mengusung tema nasional: “Koperasi Maju, Indonesia Adil Makmur.”
“Dalam koperasi, suara setiap anggota setara. Prinsip one man one vote adalah simbol nyata dari demokrasi ekonomi yang kita cita-citakan bersama,” kutip Wawali Ina, Senin (14/7/2025).
Salah satu sorotan utama pidato menteri adalah transformasi koperasi melalui Koperasi Merah Putih yang kini tersebar di lebih dari 80.000 desa dan kelurahan di Indonesia. Tidak hanya bergerak di sektor simpan pinjam, koperasi modern ini telah berkembang menjadi pusat layanan komunal seperti: Gerai bahan pokok, Klinik desa dan apotek, Gudang logistik dan distribusi hasil pertanian, dan Layanan barang subsidi (gas, beras, minyak goreng).
Inisiatif ini tidak hanya memperpendek rantai distribusi, tetapi juga memastikan keterjangkauan dan kepastian harga bagi masyarakat akar rumput — peran yang sebelumnya sulit dijangkau oleh pasar bebas.
Pidato menteri juga menyebut bahwa koperasi menjadi bagian vital dalam mendukung program strategis Presiden Prabowo, Asta Cita, khususnya di sektor ketahanan pangan dan pembangunan industri agro-maritim berbasis kearifan lokal.
“Koperasi desa bukan hanya soal ekonomi, tapi juga kedaulatan pangan dan pemerataan kesejahteraan. Ini adalah pilar yang menghubungkan visi makro nasional dengan eksekusi mikro di desa,” ujar Ina.
Untuk mengoptimalkan potensi tersebut, diterapkan pendekatan pentahelix — kolaborasi antara koperasi, petani, BUMDes, sektor swasta, dan dunia akademik, guna mewujudkan pertumbuhan ekonomi inklusif dan berkelanjutan.
Wawali Ina juga menekankan pentingnya koperasi menjadi entitas yang agile dan inovatif, dengan tata kelola yang akuntabel dan transparan. Hal ini penting agar koperasi tidak hanya bertahan, tetapi juga berkembang sebagai lembaga keuangan dan usaha rakyat yang dipercaya masyarakat.
“Koperasi hari ini harus bisa bersaing dengan lembaga keuangan dan toko modern. Maka, profesionalisme dan adaptasi teknologi adalah keniscayaan,” tegasnya.
Sebagai penutup rangkaian upacara, dilakukan penyerahan simbolis Tunjangan Hari Tua (THT) dan Dana Pensiun kepada tujuh ASN Pemerintah Kota Probolinggo yang akan memasuki masa purnatugas per Agustus 2025. Momen ini menjadi refleksi nilai gotong royong dan keberlanjutan — prinsip yang juga melekat dalam filosofi koperasi. (dy/uby)