- Oleh Tri Antoro
- Minggu, 31 Agustus 2025 | 07:14 WIB
:
Oleh MC PROV KALIMANTAN BARAT, Selasa, 22 Juli 2025 | 15:18 WIB - Redaktur: Untung S - 288
Kubu Raya, InfoPublik - Gubernur Kalimantan Barat Ria Norsan menyambut baik peluncuran 2.143 Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KDMP) di wilayahnya sebagai bagian dari 80.082 KDMP nasional yang diresmikan Presiden Prabowo Subianto.
Dalam acara yang digelar secara virtual dari Desa Jeruju Besar, Kabupaten Kubu Raya, Senin (21/7/2025), Norsan menekankan pentingnya pengelolaan profesional koperasi untuk memberikan manfaat langsung bagi masyarakat.
"Harapan kita dengan diluncurkannya 2.143 Koperasi Merah Putih ini dapat dikelola secara profesional dan memberikan manfaat besar, terutama dalam pemenuhan kebutuhan pokok, pemulihan hukum, serta pengembangan usaha lokal," ujar Ria Norsan didampingi Wakil Gubernur Krisantus Kurniawan dan Bupati Kubu Raya Sujiwo.
Program yang diinisiasi langsung oleh Presiden Prabowo itu bertujuan mewujudkan kemandirian ekonomi rakyat melalui semangat gotong royong. Presiden dalam pidatonya menegaskan koperasi sebagai alat perjuangan ekonomi bagi masyarakat kecil dan bentuk perlawanan terhadap ketimpangan ekonomi. "Koperasi adalah konsep gotong royong. Dari ekonomi lemah menjadi kekuatan ekonomi," tegas Prabowo.
Di Kalimantan Barat, pemerintah provinsi berkomitmen memberikan dukungan konkret berupa pendanaan dan bantuan peralatan untuk memastikan koperasi dapat berfungsi optimal. Norsan menyoroti pentingnya akuntabilitas pengelolaan agar bantuan tersebut benar-benar berdampak pada peningkatan kesejahteraan.
"Dengan dukungan ini, koperasi diharapkan dapat berperan aktif dalam menstabilkan harga sembako dan mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat," tambah Norsan yang juga mengapresiasi peran tokoh masyarakat dalam memperbaiki sistem distribusi di tingkat akar rumput.
Salah satu contoh keberhasilan awal ditunjukkan oleh Koperasi Desa Jeruju Besar di Kubu Raya yang ditunjuk sebagai pilot project. Ketua Koperasi Husni mengungkapkan anggota telah berkembang dari 70 menjadi 359 orang dengan total tabungan mencapai Rp39 juta. "Kami sudah menjalin kerjasama dengan berbagai mitra seperti i.d food, Pupuk Indonesia, serta beberapa bank untuk memudahkan transaksi anggota," jelas Husni.
Peluncuran massal koperasi itu diharapkan dapat menjadi solusi berbagai persoalan klasik yang dihadapi petani dan masyarakat desa, mulai dari akses pasar yang terbatas hingga fluktuasi harga hasil pertanian. Norsan optimis dalam 1-2 tahun ke depan, koperasi akan semakin memperkuat posisi petani dan menciptakan stabilitas ekonomi di tingkat desa. (adpim-Rfa/irm)