- Oleh MC PROV BANTEN
- Jumat, 22 Agustus 2025 | 18:24 WIB
: Gubernur Banten Andra Soni menghadiri Pembukaan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah Rakyat (MPLSR) Sekolah Rakyat Menengah Atas (SRMA) 34 Kabupaten Lebak di Aula Balai Penjamin Mutu Pendidikan (BPMP) Provinsi Banten Rangkasbitung Kabupaten Lebak, Jum'at (1/8/2025)/ Biro Adpimpro Banten.
Oleh MC PROV BANTEN, Sabtu, 2 Agustus 2025 | 08:10 WIB - Redaktur: Jhon Rico - 379
Banten, InfoPublik- Gubernur Banten Andra Soni menghadiri pembukaan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah Rakyat (MPLSR) Sekolah Rakyat Menengah Atas (SRMA) 34 Kabupaten Lebak, yang berlangsung di Aula Balai Penjamin Mutu Pendidikan (BPMP) Provinsi Banten, Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Jumat (1/8/2025).
Andra Soni menyampaikan bahwa keberadaan Sekolah Rakyat merupakan upaya memperjuangkan keadilan sosial melalui akses pendidikan bagi masyarakat kurang mampu.
Menurut dia, program ini menjadi langkah nyata dalam membuka jalan pendidikan seluas-luasnya bagi anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem.
“Sekolah Rakyat ini adalah langkah besar menjawab tantangan akses pendidikan, khususnya bagi saudara-saudara kita yang selama ini belum terjangkau,” ujar Andra Soni.
Pada kesempatan itu, ia juga membagikan pengalaman pribadinya sebagai bentuk motivasi bagi para siswa dan orang tua yang hadir.
“Saya pun dulu pernah jadi sopir angkot, bekerja serabutan. Tapi karena pendidikan, alhamdulillah, saya bisa sampai ke posisi sekarang. Saya ingin anak-anak Banten punya kesempatan yang sama, tanpa terkendala biaya,” kata dia.
Andra menegaskan, Pemerintah Provinsi Banten akan terus bersinergi dengan pemerintah pusat untuk memperluas cakupan Sekolah Rakyat di seluruh wilayah provinsi.
“Ini adalah wujud nyata negara hadir untuk rakyat. Kita ingin memastikan setiap anak Banten punya kesempatan yang sama untuk meraih masa depan yang lebih baik,” tegas dia.
Menteri Sosial Saifullah Yusuf yang turut hadir dalam acara tersebut menyampaikan bahwa Sekolah Rakyat merupakan program prioritas nasional yang digagas oleh Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming.
“Sekolah Rakyat hadir untuk memuliakan wong cilik. Kami hanya pelaksana dari gagasan Presiden Prabowo,” ujar Saifullah.
Ia juga memberikan motivasi kepada para siswa agar tetap percaya diri dan memiliki semangat tinggi dalam belajar.
“Kalian ini orang-orang pilihan. Kalau semangat belajar, bekerja keras, insyaallah kalian bisa jadi gubernur, menteri, tentara, dan lain-lain,” kata dia.
Sekolah Rakyat memiliki sistem seleksi yang berbeda dari sekolah umum, yaitu berbasis data sosial ekonomi dengan prioritas bagi keluarga miskin ekstrem (Desil 1 dan 2).
Program ini juga menyediakan fasilitas lengkap seperti makan tiga kali sehari, pemeriksaan kesehatan gratis, pemetaan bakat berbasis kecerdasan buatan (AI), sistem pembelajaran digital, serta satu unit laptop untuk setiap siswa.
Sementara itu, Kepala SRMA 34 Kabupaten Lebak, Chandra Lustianta Budiharja, menyampaikan bahwa saat ini sekolah menampung 100 siswa yang dibagi ke dalam empat rombongan belajar dengan sistem asrama penuh.
“Fokus kami bukan hanya akademik, tetapi juga pendidikan karakter, keterampilan hidup, dan kemandirian,” jelas Chandra.
MPLS SRMA 34 Kabupaten Lebak secara resmi dibuka oleh Menteri Sosial Saifullah Yusuf. Turut hadir dalam acara tersebut Wakil Menteri Sosial Agus Jabo Priyono, Wakil Ketua DPRD Provinsi Banten Yudi Budi Wibowo, Bupati Lebak Moch. Hasbi Asyidiki Jayabaya, Ketua TP PKK Provinsi Banten Tinawati Andra Soni, serta Wakil Ketua DPRD Kabupaten Lebak Agil Zulfikar.
Sebagai informasi, Sekolah Rakyat merupakan program pendidikan berasrama yang diinisiasi oleh Kementerian Sosial bagi anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem.
Program ini bertujuan memberikan akses pendidikan gratis dan berkualitas, sekaligus menjadi salah satu strategi pemutusan rantai kemiskinan melalui jalur pendidikan.
(Mills/MC Prov Banten)