Sekjen Kemensos Tegaskan Sekolah Rakyat Jadi Ruang Aman dan Sukarela bagi Warga Rentan

: Sekretaris Jenderal Kementerian Sosial RI, Robben Rico, menyampaikan bahwa program Sekolah Rakyat yang kini digerakkan di berbagai daerah harus menjunjung prinsip sukarela, aman, dan relevan dengan kebutuhan sosial warga. Hal ini diungkapkan saat penutupan kegiatan Indonesia.go.id Menyapa Surabaya, Kamis (7/8/2025), yang mengangkat tema Sekolah Rakyat: Belajar, Bergerak, Berdaya./Foto Hasil Tangkapan Layar YouTube


Oleh Wandi, Kamis, 7 Agustus 2025 | 21:50 WIB - Redaktur: Untung S - 267


Surabaya, InfoPublik — Sekretaris Jenderal Kementerian Sosial RI, Robben Rico, menyampaikan bahwa program Sekolah Rakyat yang kini digerakkan di berbagai daerah harus menjunjung prinsip sukarela, aman, dan relevan dengan kebutuhan sosial warga. Hal ini diungkapkan saat penutupan kegiatan Indonesia.go.id Menyapa Surabaya, Kamis (7/8/2025), yang mengangkat tema “Sekolah Rakyat: Belajar, Bergerak, Berdaya”.

Menurut Robben, salah satu nilai penting dalam pendekatan sekolah rakyat adalah bahwa tidak boleh ada pemaksaan dalam pendidikan sosial, terutama kepada warga atau anak-anak dari keluarga marjinal.

"Kalau bisa jangan dipaksa. Karena pendidikan bukan soal pemaksaan, tapi soal membuka ruang agar masyarakat bisa merasa siap, nyaman, dan punya harapan," ujar Robben.

Ruang Belajar Bagi Anak dan Orang Tua

Ia juga menekankan bahwa program ini tidak hanya menyasar anak-anak, tetapi juga melibatkan posisi dan kesiapan orang tua atau pendamping sosial. Sekolah rakyat, kata dia, harus menjadi ruang aman tempat orang tua merasa dihargai, dan anak-anak tidak takut untuk belajar.

"Rumahnya sudah kita siapkan. Kita tidak ingin memaksa, tapi jika ada yang siap, kita akan bantu fasilitasi. Karena anak-anak kita ini punya hak untuk belajar dalam suasana yang manusiawi," jelasnya.

Sekjen Kemensos mengajak seluruh pihak untuk membangun pemahaman tentang pentingnya integrasi antarprogram dalam pelayanan sosial. Pendidikan, menurutnya, tidak berdiri sendiri, melainkan harus terhubung dengan dukungan psikososial, layanan dasar, dan intervensi perlindungan sosial lainnya.

"Kita semua sedang belajar bagaimana membangun konsep antarprogram. Ketika semua elemen bergerak bersama, maka warga tidak hanya diberi akses pendidikan, tetapi juga peluang untuk membangun hidup yang lebih layak," tegas Robben.

Seruan Kolaborasi dan Partisipasi Warga

Di akhir forum, Robben mengajak peserta forum baik daring maupun luring  untuk terlibat langsung dalam pendampingan dan diseminasi informasi tentang keberadaan Sekolah Rakyat di lingkungan masing-masing. Ia menekankan bahwa warga yang sebelumnya terpinggirkan harus diberikan akses dan dukungan untuk bisa bergabung.

"Silakan bantu adik-adik di sekitar kita, yang mungkin belum bisa kembali sekolah. Informasikan kepada mereka bahwa ada sekolah rakyat di lokasi ini. Insya Allah ini akan bermanfaat," ajaknya.

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh MC PROV RIAU
  • Sabtu, 30 Agustus 2025 | 10:01 WIB
Sekolah Harus Jadi Ruang Aman untuk Anak Riau
  • Oleh MC KAB LUMAJANG
  • Jumat, 29 Agustus 2025 | 20:29 WIB
Siswa SLB Lumajang Buktikan Keterbatasan Bukan Halangan untuk Berprestasi
  • Oleh Eko Budiono
  • Jumat, 29 Agustus 2025 | 10:22 WIB
Kemensos dan Kemenekraf Garap Kurikulum Kreatif untuk Sekolah Rakyat
  • Oleh MC KAB PULANG PISAU
  • Jumat, 29 Agustus 2025 | 05:13 WIB
Pemkab Pulang Pisau Fokus Perbaikan Infrastruktur Jalan untuk Dukung Mobilitas Warga
  • Oleh Tri Antoro
  • Kamis, 28 Agustus 2025 | 23:45 WIB
Sekolah Rakyat Harus Jadi Ruang Belajar Inklusif untuk Semua Anak
  • Oleh Wahyu Sudoyo
  • Kamis, 28 Agustus 2025 | 15:42 WIB
Ini Lima Bentuk Dukungan Digital Kemkomdigi untuk Sekolah Rakyat
  • Oleh MC KAB SIAK
  • Kamis, 28 Agustus 2025 | 13:21 WIB
Bupati Siak Jemput Bola ke Kemendikdasmen Perkuat Pendidikan
-->