- Oleh MC KAB LUMAJANG
- Sabtu, 30 Agustus 2025 | 22:45 WIB
:
Oleh MC KAB LUMAJANG, Senin, 11 Agustus 2025 | 12:36 WIB - Redaktur: Tri Antoro - 10K
Lumajang, InfoPublik – Bupati Lumajang, Indah Amperawati, menegaskan bahwa edukasi publik merupakan garda terdepan dalam memerangi Tuberkulosis (TBC).
Pesan itu ia sampaikan saat menghadiri sosialisasi pencegahan TBC dan penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di STIT Miftahul Midad Lumajang, Senin (11/8/2025).
“Kita harus pastikan masyarakat tahu bahwa TBC bisa dicegah dan disembuhkan, asalkan terdeteksi dini dan diobati secara tuntas. Edukasi adalah kunci,” tegas Indah.
Berdasarkan data Sistem Informasi Tuberkulosis (SITB), sejak Januari hingga Juli 2025 terdapat 1.320 kasus TBC di Lumajang. Dari jumlah tersebut, 108 kasus dialami anak usia 0–14 tahun, sementara sekitar 70 persen menimpa kelompok usia produktif 15–49 tahun.
“Ini bukan sekadar persoalan kesehatan, tetapi ancaman terhadap masa depan daerah. Ketika kelompok usia produktif terserang TBC, produktivitas menurun, pendapatan keluarga terganggu, dan kualitas hidup masyarakat ikut terdampak,” ujarnya.
Indah menilai rendahnya literasi kesehatan menjadi tantangan besar. Banyak warga belum memahami bahwa TBC adalah penyakit menular yang dapat berakibat fatal jika diabaikan. Karena itu, ia mengajak pondok pesantren, lembaga pendidikan, tokoh agama, hingga organisasi kemasyarakatan untuk aktif menjadi agen edukasi kesehatan.
Langkah pencegahan dapat dimulai dari hal sederhana seperti menerapkan etika batuk, memastikan ventilasi ruangan yang baik, menjaga kebersihan lingkungan, mengonsumsi makanan bergizi, dan menghindari kebiasaan merokok.
“Melalui kekuatan kolaborasi dan edukasi yang terus digelorakan, kita tidak hanya melindungi diri sendiri, tetapi juga generasi masa depan dari ancaman TBC,” ujarnya.
Di sisi lain, Pemerintah Kabupaten Lumajang berkomitmen memperluas jangkauan skrining, meningkatkan deteksi dini, dan memastikan pengobatan TBC berjalan tuntas. Salah satunya melalui dorongan kepada masyarakat untuk mengikuti program Cek Kesehatan Gratis (CKG) agar berbagai penyakit dapat diketahui sejak dini dan segera diantisipasi oleh tenaga medis.
Program CKG merupakan bagian dari Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) Nomor 2 yang diluncurkan Presiden Prabowo Subianto pada 10 Februari 2025 lalu.
“Ini bukan perjuangan sesaat, tetapi gerakan berkelanjutan sampai Lumajang bebas TBC,” pungkasnya.
(MC Kab. Lumajang/Ard/An-m)