- Oleh Putri
- Sabtu, 30 Agustus 2025 | 13:36 WIB
: Siswa Sekolah Dasar menikmati makan bergizi gratis di SD Negeri 21 Kota Sorong, Papua Barat Daya, Rabu (30/7/2025). Pemerintah Kota Sorong menyiapkan 5 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang melayani 10.527 siswa dari 35 sekolah se Kota Sorong. (ANTARA FOTO/Olha Mulalinda/foc)
Oleh Ismadi Amrin, Selasa, 12 Agustus 2025 | 06:15 WIB - Redaktur: Kristantyo Wisnubroto - 227
Jakarta, InfoPublik - Pemerintah terus mengakselerasi pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T) sebagai wujud komitmen membangun generasi sehat, aktif, dan produktif.
Salah satu fokus percepatan dilakukan di Kabupaten Morotai, Maluku Utara, yang memiliki tantangan logistik tinggi namun kaya akan sumber pangan lokal.
Deputi Bidang Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan, Badan Pangan Nasional/Bapanas (National Foof Agency/NFA), Andriko Noto Susanto, menegaskan bahwa keberhasilan MBG di Morotai harus berangkat dari pemanfaatan potensi pangan lokal.
“Morotai adalah daerah surplus ikan, sumber protein berkualitas tinggi, yang bisa menjadi andalan gizi anak-anak sekolah,” kata Andriko dalam siaran pers yang diterima pada Senin (11/8/2025).
Selain ikan, lanjut Andriko, hasil pertanian lokal seperti sayur dan buah juga berperan besar dalam pemenuhan gizi. “Pemanfaatan pangan lokal bukan hanya memenuhi amanat Perpres 81 Tahun 2024, tetapi juga memperkuat ketahanan pangan daerah dan menggerakkan perekonomian setempat,” tambahnya.
Ia juga menyoroti peran Koperasi Desa Merah Putih dalam mendukung rantai pasok MBG. “KopDes Merah Putih dapat menjadi pemasok beras SPHP, minyak, gula, dan bahan pangan strategis lainnya. Keberadaannya penting untuk memperkuat kemandirian pangan dan mengurangi ketergantungan dari luar daerah,” jelas Andriko.
Program MBG maupun Kopdes Merah Putih merupakan program prioritas nasional pemerintahan Prabowo Subianto 2025-2029 untuk mempercepat pemerataan kesejahteraan rakyat dan meningkatkan daya saing bangsa.