Anggaran MBG 2025 Rp335 T, Difokuskan Intervensi Gizi hingga Digitalisasi SPPG

: Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana dalam acara Forum Merdeka Barat 9 Kementerian Komdigi. (Foto: Dok. BGN)


Oleh Ismadi Amrin, Rabu, 20 Agustus 2025 | 11:51 WIB - Redaktur: Kristantyo Wisnubroto - 270


Medan, InfoPublik - Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Prof Dadan Hindayana mengungkap fokus rencana anggaran Makan Bergizi Gratis (MBG) sebesar Rp335 triliun pada 2026.

Anggaran difokuskan untuk intervensi gizi hingga digitalisasi operasional Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Anggaran besar juga karena penerima manfaatnya mencapai 82,9 juta orang.

"Untuk dana Rp335 triliun tahun depan itu lebih banyak untuk intervensi MBG karena untuk intervensinya saja kami akan menggunakan kurang lebih Rp1,2 triliun per hari atau sekitar kurang lebih Rp25 triliun per bulan. Kami sedang melakukan percepatan-percepatan di mana ada 19 ribu (mitra SPPG) yang tinggal kami lihat kelayakan-kelayakannya," kata Dadan dalam keterangan tertulis yang diterima pada Rabu (20/8/2025).

Menurut Dadan, sekitar 75 persen dari dana Rp335 triliun akan digunakan untuk intervensi makan bergizi. Mulai ibu hamil, ibu menyusui, balita non-PAUD, dan seluruh siswa mulai PAUD hingga SMA.

Selain itu, anggaran sisanya dioptimalkan untuk dukungan manajemen dan digitalisasi operasional SPPG agar lebih mudah dipantau dan terkontrol.

"Kemudian selain untuk intervensi gizi, ini tentu saja untuk dukungan manajemen karena untuk operasional dan lain-lain termasuk untuk digitalisasi. Kami ingin semua tercatat dan mudah dipantau melalui digitalisasi, dan kami akui bahwa digitalisasi masih tertinggal karena ada satu dan lain hal," ujar Dadan Hindayana.

Dia mengakui, selama ini, operasional SPPG masih tertinggal karena sistem belum sepenuhnya terdigitalisasi. Oleh karena itum dukungan anggaran tersebut sangat berpengaruh dalam perbaikan tata kelola BGN ke depannya.

"Seharusnya ketika satu SPPG berdiri itu sudah masuk dalam sistem yang terdigitalisasi, mulai dari anak-anak di absen setiap hari, kemudian absennya itu masuk di SPPG dan datanya bisa langsung ke pusat. Nah, ini kami agak tertinggal akan kami kejar di tahun depan," tutur Kepala BGN. 

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh Putri
  • Sabtu, 30 Agustus 2025 | 13:36 WIB
Program 3 Juta Rumah, Berpotensi Dorong Pertumbuhan UMKM
  • Oleh Pasha Yudha Ernowo
  • Jumat, 29 Agustus 2025 | 17:27 WIB
SMPN 1 Bogor Matangkan Persiapan Sambut MBG di September 2025
  • Oleh MC PROV BANTEN
  • Jumat, 29 Agustus 2025 | 19:20 WIB
Pembangunan Dapur SPPG di Banten Ditargetkan Rampung 2025
  • Oleh Pasha Yudha Ernowo
  • Jumat, 29 Agustus 2025 | 15:22 WIB
MBG Disambut Positif di TK Negeri Mexindo, Menu Sehat sesuai Usia Anak
  • Oleh Ismadi Amrin
  • Jumat, 29 Agustus 2025 | 10:08 WIB
Hingga 28 Agustus 2025, 6.720 SPPG telah Beroperasi
  • Oleh Pasha Yudha Ernowo
  • Kamis, 28 Agustus 2025 | 20:35 WIB
Siswa SMKN 3 Bogor Antusias Ikuti Program MBG
  • Oleh Wahyu Sudoyo
  • Kamis, 28 Agustus 2025 | 20:43 WIB
Mendes PDT: Kopdes Merah Putih tak akan Merugi
  • Oleh Pasha Yudha Ernowo
  • Kamis, 28 Agustus 2025 | 20:28 WIB
Program MBG Bantu Siswa SMKN 3 Bogor Terpenuhi Gizi Sejak Pagi
-->