Sekolah Rakyat Gandeng ESQ untuk Pemetaan Bakat dan Talenta Siswa

: Menteri Sosial Saifullah Yusuf dalam acara Pembekalan Guru dan Kepala Sekolah Rakyat oleh Presiden Prabowo Subianto di Jakarta International Expo (JIExpo) Kemayoran, Jakarta, Jumat, (22/8/2025). (Foto: Dok.Kemensos)


Oleh Eko Budiono, Minggu, 24 Agustus 2025 | 15:28 WIB - Redaktur: Kristantyo Wisnubroto - 188


Jakarta, InfoPublik - Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf mengatakan, program Sekolah Rakyat menjadi sekolah pertama di ndonesia yang memetakan bakat dan talenta siswa sejak awal masuk melalui talent mapping.

"Sebanyak 50,5 persen siswa Sekolah Rakyat memiliki kecenderungan gaya belajar kinestetik, dan ini sesuai dengan gaya mengajar 53,5 persen guru kami," kata Mensos yang akrab disapa Gus Ipul melalui keterangan resmi, dalam acara Pembekalan Guru dan Kepala Sekolah Rakyat oleh Presiden Prabowo Subianto di Jakarta International Expo (JIExpo) Kemayoran, Jakarta, Jumat (22/8/2025).

Menurutnya, teknik pemetaan itu dikembangkan oleh  pendiri ESQ Leadership Center sekaligus tim teknis persiapan Sekolah Rakyat tahap pertama, Ari Ginanjar,  agar para siswa dapat diarahkan sesuai minat dan bakat masing-masing.

Data awal pemetaan menunjukkan 23 persen siswa di antaranya berpotensi di bidang teknik dan teknologi informasi, 23,9 persen di bidang pendidikan dan hukum, 22,9 persen di bidang kesehatan, 11,6 persen di bidang seni dan media, serta sisanya di sektor lain termasuk perikanan, perkebunan, dan profesi ASN/TNI/Polri hingga presiden.

Dia menegaskan,  lulusan Sekolah Rakyat, nantinya diproyeksikan mampu melanjutkan ke jenjang pendidikan tinggi maupun langsung bekerja dan berwirausaha dengan keterampilan yang dimiliki. “Dengan karakter kuat dan keterampilan yang relevan, mereka diharapkan siap menjadi agen perubahan di lingkungannya sekaligus pemutus rantai kemiskinan,” ujarnya.

Ia mengatakan, bahwa program itu merupakan bukti keberpihakan negara kepada masyarakat kecil. "Dari Sekolah Rakyat, mimpi anak-anak yang semula tak terlihat kini mulai tumbuh bersemi," kata Mensos Saifullah Yusuf. 

Sekolah Rakyat juga disebut sebagai miniatur pengentasan kemiskinan terpadu karena para siswa berasal dari keluarga dengan tingkat kesejahteraan terendah dalam Data Tunggal Sosial Ekonomi (DTSEN).

Selain akses pendidikan bermutu berbasis asrama, Sekolah Rakyat juga terintegrasi dengan program prioritas pemerintah lainnya seperti Cek Kesehatan Gratis (CKG), Makan Bergizi Gratis (MBG), jaminan kesehatan, Koperasi Desa Merah Putih, dan program tiga juta rumah untuk para siswa beserta keluarganya.

 

 

 
 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh Putri
  • Sabtu, 30 Agustus 2025 | 13:36 WIB
Program 3 Juta Rumah, Berpotensi Dorong Pertumbuhan UMKM
  • Oleh MC PROV RIAU
  • Sabtu, 30 Agustus 2025 | 10:01 WIB
Sekolah Harus Jadi Ruang Aman untuk Anak Riau
  • Oleh MC KAB LUMAJANG
  • Jumat, 29 Agustus 2025 | 20:29 WIB
Siswa SLB Lumajang Buktikan Keterbatasan Bukan Halangan untuk Berprestasi
  • Oleh MC PROV BANTEN
  • Jumat, 29 Agustus 2025 | 19:20 WIB
Pembangunan Dapur SPPG di Banten Ditargetkan Rampung 2025
  • Oleh Eko Budiono
  • Jumat, 29 Agustus 2025 | 10:22 WIB
Kemensos dan Kemenekraf Garap Kurikulum Kreatif untuk Sekolah Rakyat
  • Oleh MC KAB PULANG PISAU
  • Jumat, 29 Agustus 2025 | 05:13 WIB
Pemkab Pulang Pisau Fokus Perbaikan Infrastruktur Jalan untuk Dukung Mobilitas Warga
  • Oleh Tri Antoro
  • Kamis, 28 Agustus 2025 | 23:45 WIB
Sekolah Rakyat Harus Jadi Ruang Belajar Inklusif untuk Semua Anak
-->