Sebanyak 20 Juta Warga Sudah Mengikuti Cek Kesehatan Gratis

: Seorang anak sedang memeriksakan mulut dan giginya sebagai bagian dari Program Cek Kesehatan Gratis di Sekolah. (Foto: Kemenkes)


Oleh Putri, Minggu, 24 Agustus 2025 | 15:54 WIB - Redaktur: Kristantyo Wisnubroto - 186


Jakarta, InfoPublik - Program Cek Kesehatan Gratis (CKG), salah satu Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) Presiden Prabowo Subianto terus menunjukkan capaian signifikan. Hingga 22 Agustus 2025, jumlah peserta yang sudah mendapatkan layanan kesehatan kumulatif (CKG umum dan CKG sekolah) melampaui 20 juta orang.

Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kemenkes Aji Muhawarman seperti yang dikutip InfoPublik Sabtu (23/8/2025) menyebut capaian ini mencerminkan antusiasme masyarakat yang sangat tinggi untuk memanfaatkan layanan kesehatan gratis. “Partisipasi masyarakat menunjukkan kesadaran semakin besar akan pentingnya pemeriksaan kesehatan rutin, baik untuk pencegahan maupun deteksi dini,” ujar Aji.

Adapun Program CKG telah dilakukan di 38 provinsi, 510 kabupaten/kota, dan 10.132 Puskesmas. Layanan diberikan di fasilitas kesehatan, sekolah, dan komunitas. Pada kategori umum/reguler, tercatat 19.402.547 orang telah dilayani.

Sedangkan CKG Sekolah melayani 682.602 peserta didik, yang terdiri atas kelompok SD 496.020 murid, SMP 124.022 murid, SMA 70.950 murid dan lainnya 1.610 murid. Secara rata-rata, saat ini CKG telah diikuti sekitar 340.000 orang per harinya.

Selain cakupan luas, temuan awal CKG juga memberikan gambaran penting mengenai masalah kesehatan masyarakat di berbagai kelompok usia:

• Bayi baru lahir: kelainan saluran empedu (19,3 persen), berat lahir rendah (6,1 persen), dan penyakit jantung bawaan kritis (5,9 persen).

• Balita dan anak pra sekolah: gigi-karies (31 persen), anemia pada anak usia 2 tahun (9,2 persen), dan stunting (5,6 persen).

• Dewasa: aktivitas fisik kurang (95,9 persen), gigi-karies (43,3 persen), dan obesitas sentral (34,9 persen).

• Lansia: aktivitas fisik kurang (96,6 persen), gigi-karies (60,8 persen), dan hipertensi (40,9 persen).

Menurut Aji, temuan tersebut menegaskan bahwa deteksi dini merupakan kunci untuk mencegah masalah kesehatan menjadi lebih berat dan membebani masyarakat maupun negara. 

Untuk itu, ia mengajak seluruh masyarakat memanfaatkan program CKG di fasilitas layanan kesehatan terdekat dan sekolah. “Dengan CKG, kita bisa mengetahui kondisi kesehatan sejak awal, sehingga langkah pencegahan dan intervensi lebih cepat dilakukan,” jelasnya.

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh Putri
  • Sabtu, 30 Agustus 2025 | 13:36 WIB
Program 3 Juta Rumah, Berpotensi Dorong Pertumbuhan UMKM
  • Oleh MC PROV BANTEN
  • Jumat, 29 Agustus 2025 | 19:20 WIB
Pembangunan Dapur SPPG di Banten Ditargetkan Rampung 2025
  • Oleh MC PROV KALIMANTAN SELATAN
  • Sabtu, 30 Agustus 2025 | 00:55 WIB
Pemprov Kalsel Libatkan 242 Puskesmas dalam Layanan Cek Kesehatan Gratis CKG
  • Oleh MC KAB GUNUNG MAS
  • Jumat, 29 Agustus 2025 | 15:00 WIB
Program Cek Kesehatan Gratis: Gunung Mas Jadi Contoh Implementasi di Kalteng
  • Oleh MC KAB BATANG
  • Jumat, 29 Agustus 2025 | 10:20 WIB
Cegah Risiko Terserang Penyakit, SMA 1 Bandar di Batang Gelar CKG
  • Oleh Pasha Yudha Ernowo
  • Kamis, 28 Agustus 2025 | 20:35 WIB
Siswa SMKN 3 Bogor Antusias Ikuti Program MBG
  • Oleh Wahyu Sudoyo
  • Kamis, 28 Agustus 2025 | 20:43 WIB
Mendes PDT: Kopdes Merah Putih tak akan Merugi
-->