Mendikdasmen: Sekolah Rakyat Terapkan Pendekatan Multi-Entry Multi-Exit untuk Fleksibilitas Belajar

: Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti dalam acara Pembekalan Guru dan Kepala Sekolah Rakyat di Jakarta, Jumat (22/8/2025). (Foto: Dok Kemendikdasmen)


Oleh Pasha Yudha Ernowo, Minggu, 24 Agustus 2025 | 15:46 WIB - Redaktur: Kristantyo Wisnubroto - 172


Jakarta, Infopublik — Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti, menegaskan bahwa Sekolah Rakyat akan mengadopsi pendekatan Multi-Entry Multi-Exit (MEME). Sistem ini memberi keleluasaan murid untuk memulai dan menyelesaikan studi sesuai dengan kemampuan masing-masing, sehingga pendidikan menjadi lebih inklusif dan berkeadilan.

“Kurikulum di Sekolah Rakyat disusun dalam bentuk modul. Murid tidak harus menempuh mata pelajaran dalam waktu yang sama, tetapi dapat berbeda-beda sesuai kapasitasnya,” ujar Mendikdasmen Abdul Mu’ti saat acara Pembekalan Guru dan Kepala Sekolah Rakyat di Jakarta, Jumat (22/8/2025).

Menurutnya, kurikulum ini tidak hanya menekankan aspek akademik, tetapi juga mengembangkan keterampilan praktis yang relevan dengan kondisi sosial dan lingkungan murid. Hal ini memungkinkan lulusan Sekolah Rakyat untuk melanjutkan pendidikan lebih tinggi atau langsung masuk ke dunia kerja.

Abdul Mu’ti juga menyoroti pentingnya hidden curriculum atau nilai-nilai pendidikan yang hadir melalui pengalaman sehari-hari di lingkungan sekolah. “Semua pengalaman yang diperoleh murid di Sekolah Rakyat adalah bagian integral dari kurikulum,” ujarnya.

Pada kesempatan yang sama, Menteri Sosial, Saifullah Yusuf, mengapresiasi langkah cepat Kemendikdasmen dalam menyiapkan kurikulum serta menyeleksi kepala sekolah dan guru. Ia menilai kolaborasi lintas sektor menjadi kunci agar Sekolah Rakyat mampu menjawab kebutuhan masyarakat miskin ekstrem.

Ketua Tim Formatur Sekolah Rakyat, Muhammad Nuh, menambahkan bahwa pemetaan talenta murid, guru, dan kepala sekolah menjadi faktor penting keberhasilan program ini. “Ada korelasi kuat antara gaya belajar, guru, dan murid. Ini yang membuat kami optimistis Sekolah Rakyat akan sukses,” katanya.

Para guru juga menyampaikan pandangan langsung dari lapangan. Fiatul Huuriyyah, Guru BK SRMP 27 Banjarnegara, menuturkan bahwa kesiapan mental menjadi bekal utama dalam mendidik anak-anak dengan latar belakang beragam.

Sementara itu, Amelya Baiti Nur’aini, Guru Bahasa Inggris di sekolah yang sama, berharap Sekolah Rakyat benar-benar menjadi instrumen pengentasan kemiskinan melalui pendidikan.

Program Sekolah Rakyat dirancang sejalan dengan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, khususnya agenda untuk memperkuat pembangunan sumber daya manusia yang unggul, menghapus kemiskinan ekstrem, serta memastikan akses pendidikan bermutu bagi semua anak Indonesia.

Sekolah Rakyat sendiri merupakan satuan pendidikan berbasis asrama dengan pendekatan pendidikan karakter. Program ini ditujukan bagi anak-anak dari keluarga miskin ekstrem, miskin, dan rentan, melalui pembelajaran akademik, keterampilan praktis, serta pembinaan karakter secara terpadu.

Dengan demikian, Sekolah Rakyat menjadi wujud nyata upaya pemerintah menghadirkan pendidikan yang lebih adil, merata, dan inklusif bagi seluruh rakyat Indonesia.

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh Putri
  • Sabtu, 30 Agustus 2025 | 13:36 WIB
Program 3 Juta Rumah, Berpotensi Dorong Pertumbuhan UMKM
  • Oleh MC PROV RIAU
  • Sabtu, 30 Agustus 2025 | 10:01 WIB
Sekolah Harus Jadi Ruang Aman untuk Anak Riau
  • Oleh MC KAB LUMAJANG
  • Jumat, 29 Agustus 2025 | 20:29 WIB
Siswa SLB Lumajang Buktikan Keterbatasan Bukan Halangan untuk Berprestasi
  • Oleh MC PROV BANTEN
  • Jumat, 29 Agustus 2025 | 19:20 WIB
Pembangunan Dapur SPPG di Banten Ditargetkan Rampung 2025
  • Oleh Eko Budiono
  • Jumat, 29 Agustus 2025 | 10:22 WIB
Kemensos dan Kemenekraf Garap Kurikulum Kreatif untuk Sekolah Rakyat
  • Oleh MC KAB PULANG PISAU
  • Jumat, 29 Agustus 2025 | 05:13 WIB
Pemkab Pulang Pisau Fokus Perbaikan Infrastruktur Jalan untuk Dukung Mobilitas Warga
  • Oleh Tri Antoro
  • Kamis, 28 Agustus 2025 | 23:45 WIB
Sekolah Rakyat Harus Jadi Ruang Belajar Inklusif untuk Semua Anak
-->