- Oleh Pasha Yudha Ernowo
- Jumat, 29 Agustus 2025 | 17:27 WIB
: Anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI), Melchias Markus Mekeng.(Foto ANTARA FOTO/Bagus,)
Oleh Wandi, Sabtu, 16 Agustus 2025 | 12:37 WIB - Redaktur: Kristantyo Wisnubroto - 192
Jakarta, InfoPublik — Anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI), Melchias Markus Mekeng, menilai program Makan Bergizi Gratis (MBG) dan Sekolah Rakyat yang dipaparkan Presiden Prabowo Subianto dalam Sidang Tahunan MPR RI akan membawa dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi nasional dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
“Pidato Presiden sangat luar biasa. Kinerja beliau sangat baik, dan saya yakin program-programnya yang merakyat, seperti Makan Bergizi Gratis dan Sekolah Rakyat, akan mendorong pertumbuhan ekonomi kita,” ujar Mekeng dalam siaran pers resmi yang diterima di Jakarta, Sabtu (16/8/2025).
Menurutnya, program MBG tidak hanya akan memenuhi kebutuhan gizi masyarakat, tetapi juga menggerakkan roda ekonomi terutama di sektor pertanian. “Kebutuhan lauk makan bergizi tentu akan membuka pasar yang lebih luas bagi petani, sehingga hasil pertanian mereka lebih terserap,” tambahnya.
Sementara itu, Mekeng menegaskan bahwa Sekolah Rakyat berperan penting dalam mengurangi angka putus sekolah. Dengan demikian, anak-anak dari keluarga kurang mampu tetap memiliki kesempatan memperoleh pendidikan layak. “Sekolah rakyat diyakini dapat memutus mata rantai anak-anak yang tidak sekolah, sehingga di masa depan mereka bisa mendapat pekerjaan yang lebih baik dengan modal pendidikan,” jelasnya.
Mekeng juga mengapresiasi sikap Presiden Prabowo yang dinilainya berhasil menjaga keutuhan bangsa, menciptakan kedamaian, serta bersikap tegas terhadap pihak-pihak yang hanya ingin memanfaatkan kekayaan negara untuk kepentingan pribadi.
Dalam pidatonya, Presiden Prabowo kembali menegaskan pentingnya menjalankan amanat Pasal 33 Undang-Undang Dasar 1945, yang menyusun perekonomian berdasarkan asas kekeluargaan. “Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup orang banyak harus dikuasai oleh negara. Bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya digunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat,” tegas Mekeng mengutip isi pidato Presiden.