- Oleh MC KAB NAGAN RAYA
- Sabtu, 30 Agustus 2025 | 23:20 WIB
:
Oleh MC KAB LUMAJANG, Senin, 18 Agustus 2025 | 06:15 WIB - Redaktur: Tri Antoro - 1K
Lumajang, InfoPublik – Malam Keakraban Paskibraka Kabupaten Lumajang 2025, tidak hanya menghadirkan kebersamaan, tetapi juga menjadi panggung pembelajaran kepemimpinan dan penguatan karakter bagi para pengibar bendera pusaka.
Bupati Lumajang, Indah Amperawati, menegaskan bahwa Paskibraka lebih dari sekadar pasukan pengibar bendera. Mereka merupakan simbol kedisiplinan, ketenangan, dan keteguhan hati generasi muda Lumajang.
“Kalian adalah cermin dari semangat bangsa. Di pundak kalian, nilai disiplin, tanggung jawab, dan cinta tanah air dipertaruhkan,” ujar Indah di halaman belakang Pendopo Arya Wiraraja, Kabupaten Lumajang, pada Minggu (17/8/2025).
Indah menekankan bahwa keberhasilan pengibaran bendera tidak hanya ditentukan oleh latihan fisik, tetapi juga oleh doa, fokus, dan kesiapan mental. Menyinggung kasus pengibaran bendera terbalik di salah satu daerah yang sempat viral, ia menegaskan bahwa peristiwa tersebut harus menjadi pelajaran berharga.
“Kesalahan bisa terjadi, tetapi yang paling penting adalah bagaimana kita menyiapkan diri agar kehormatan bangsa tidak terciderai,” tambahnya.
Bagi pemerintah daerah, Paskibraka bukan sekadar pasukan simbolik, tetapi juga aset pembangunan manusia. Dengan pembinaan berkelanjutan, mereka diharapkan tumbuh menjadi generasi emas Lumajang yang siap menghadapi tantangan global tanpa kehilangan akar nasionalisme.
“Paskibraka adalah cikal bakal pemimpin bangsa. Kami tidak ingin semangat mereka berhenti setelah upacara, tetapi terus tumbuh dalam setiap langkah hidup mereka,” kata Indah.
Sementara itu, Wakil Bupati Lumajang, Yudha Adji Kusuma, memberikan apresiasi serupa. Menurutnya, dedikasi 75 anggota Paskibraka 2025 menjadi bukti nyata bahwa generasi muda Lumajang memiliki daya juang yang tinggi.
“Energi positif mereka adalah modal penting untuk membangun bangsa ke depan. Dari lapangan ini, akan lahir pemimpin masa depan,” tegas Yudha.
Malam keakraban juga menjadi ruang refleksi. Para Paskibraka mengenang perjalanan panjang sejak proses seleksi, pelatihan keras, hingga momen mengibarkan bendera pada upacara HUT ke-80 RI. Suasana haru menyelimuti ketika mereka menyadari bahwa tugas tersebut bukan hanya untuk satu hari, melainkan bekal karakter dalam kehidupan selanjutnya.
(MC Kab. Lumajang/Ad/An-m)