- Oleh MC PROV GORONTALO
- Kamis, 28 Agustus 2025 | 17:23 WIB
: Rina Vidya Pangestika, calon PMI dari Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) Berkat Sukses Makmur Sejahtera (BSMS) di Kota Malang. Amiriyandi/ InfoPublik.id
Oleh Tri Antoro, Jumat, 8 Agustus 2025 | 18:15 WIB - Redaktur: Untung S - 441
Malang, InfoPublik – Pekerja Migran Indonesia (PMI) dinilai memiliki peluang besar untuk membantu masyarakat desa keluar dari jerat kemiskinan.
Salah satunya adalah Rina Vidya Pangestika, calon PMI dari Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) Berkat Sukses Makmur Sejahtera (BSMS) di Kota Malang.
Rina, yang merupakan anak yatim piatu, mengaku termotivasi menjadi PMI demi memperbaiki kehidupan dan masa depannya. Ia enggan bekerja di perusahaan dalam negeri karena pendapatan yang ditawarkan jauh lebih kecil dibandingkan bekerja di luar negeri.
“Aku ingin mengubah nasib untuk masa depan, karena Bapak dan Ibu saya sudah meninggal,” ujar Rina di LPK BSMS, Jumat (8/8/2025).
Selain untuk kebutuhan pribadi, Rina berencana membantu sanak saudara yang selama ini menolongnya ketika orang tuanya sakit. Ia bertekad memberikan dukungan finansial atau bantuan lain saat mereka membutuhkan.
“Saudara aku banyak membantu saat kedua orang tua sakit dan saya membutuhkan biaya,” ungkapnya.
Rina berharap bisa ditempatkan di Singapura, dengan tujuan menabung sebagian besar penghasilannya untuk membeli aset berupa lahan atau sawah di kampung halamannya. Sisanya akan digunakan untuk meningkatkan keterampilan dan pendidikan selama bekerja di luar negeri.
Kepala LPK BSMS, Uswatul Khasanah, menyebut banyak PMI yang memanfaatkan waktu luang mereka untuk meningkatkan kapasitas diri. Mulai dari mengikuti kursus singkat keterampilan hingga melanjutkan pendidikan formal.
“PMI saat mengisi waktu libur, banyak dilakukan dengan kegiatan positif,” jelas Uswatul.
Ia menambahkan, keterampilan yang diperoleh PMI selama bekerja di luar negeri dapat menjadi modal untuk membuka usaha atau mengakses peluang kerja baru saat kembali ke Indonesia.
“Ada yang membuka sanggar tari sampai melanjutkan sekolah seperti kejar paket C di luar negeri,” tambahnya.