Keterampilan Lengkap, Kunci PMI Prosedural Siap Bersaing di Negara Tujuan

: Para calon PMI membersihkan lingkungan LPK BSMS, Kota Malang, pada Kamis (7/8/2025). Amiriyandi/InfoPublik.id


Oleh Tri Antoro, Jumat, 8 Agustus 2025 | 08:15 WIB - Redaktur: Untung S - 253


Malang, InfoPublik – Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang berangkat secara prosedural dipastikan siap bekerja di negara penempatan karena telah dibekali keterampilan sesuai kebutuhan pasar kerja.

Instruktur Pelatihan Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) Berkat Sukses Makmur Sejahtera (BSMS) Kota Malang, Nining Sriwahyuni, menjelaskan bahwa setiap calon PMI menjalani pelatihan intensif sebelum diberangkatkan. Pelatihan ini mencakup keterampilan inti sesuai jenis pekerjaan, ditambah keterampilan pendukung agar PMI memiliki nilai lebih di mata calon majikan.

“Kami latih mereka sesuai keterampilan yang dibutuhkan di negara penempatan. Tidak hanya fokus pada satu bidang, tapi juga keterampilan tambahan seperti perhotelan, penataan tempat tidur, menjamu tamu, hingga memasak,” ujar Nining, Jumat (8/8/2025).

Pelatihan di LPK BSMS berlangsung selama dua bulan, dari Senin hingga Jumat, dengan porsi praktik yang dominan. Materi meliputi perawatan lansia, perawatan bayi, keterampilan rumah tangga, memasak, hingga pelatihan bahasa sesuai negara tujuan, seperti bahasa Inggris, Mandarin, atau Kantonis.

Jadwal pelatihan dimulai pagi hingga malam dengan jeda istirahat, mencakup sesi teori, praktik langsung, dan simulasi pekerjaan.

“Kami juga mengajarkan keterampilan tambahan yang mungkin tidak digunakan di rumah majikan, tapi bisa bermanfaat jika mereka mendapat pekerjaan sampingan, misalnya membantu usaha penginapan,” jelas Nining.

Selain keterampilan teknis, LPK BSMS membekali calon PMI dengan etika kerja dan kesiapan mental. Hal ini dinilai penting untuk membangun hubungan baik dengan majikan dan menghindari masalah di negara penempatan.

Menurut Nining, tenaga kerja asal Indonesia, khususnya yang bekerja sebagai asisten rumah tangga, dikenal memiliki etika dan sopan santun yang baik dibandingkan pekerja dari negara lain. Hal ini menjadi nilai tambah di pasar tenaga kerja internasional.

Sebelum berangkat, calon PMI akan mengikuti uji kompetensi. Meski belum menguasai semua keterampilan dengan sempurna, mereka tetap dapat mengikuti proses wawancara dengan calon majikan, karena pihak LPK akan memberikan penilaian menyeluruh terhadap kualitas dan kesiapan masing-masing peserta.

“Kami pastikan calon PMI yang diberangkatkan adalah yang siap secara mental dan keterampilan, sehingga peluang mendapat majikan yang baik lebih besar,” tegas Nining.

Dengan pelatihan yang menyeluruh, LPK BSMS berharap para PMI dapat bekerja dengan profesional di luar negeri, memperoleh penghasilan yang layak, serta kembali ke tanah air dengan keterampilan baru yang dapat dimanfaatkan untuk membuka usaha atau bekerja di sektor lain.

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh MC KOTA JAMBI
  • Sabtu, 23 Agustus 2025 | 11:33 WIB
Diplomasi Kota Jambi Diperkuat di Perayaan SG60 Singapura
  • Oleh MC PROV RIAU
  • Jumat, 22 Agustus 2025 | 14:40 WIB
Malaysia Deportasi 24 PMI, BP3MI Riau Fasilitasi Pemulangan ke Daerah Asal
  • Oleh MC KAB LUMAJANG
  • Rabu, 13 Agustus 2025 | 06:21 WIB
Pemkab Lumajang Perkuat Pelatihan untuk Cegah PMI Nonprosedural
  • Oleh MC KAB MANGGARAI BARAT
  • Jumat, 8 Agustus 2025 | 17:08 WIB
BP2MI Perkuat Perlindungan Migran Muda di Labuan Bajo
  • Oleh MC PROV GORONTALO
  • Jumat, 8 Agustus 2025 | 08:16 WIB
114 ASN Gorontalo Sumbang Darah di HUT ke-80 RI
-->