- Oleh Pasha Yudha Ernowo
- Rabu, 27 Agustus 2025 | 07:48 WIB
: Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) resmi memulai roadshow nasional bertajuk Jelajah Negeri Bangun Antikorupsi (JNBA) 2025 (Foto: Dok KPK)
Oleh Pasha Yudha Ernowo, Jumat, 27 Juni 2025 | 08:55 WIB - Redaktur: Untung S - 443
Jakarta, InfoPublik — Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) resmi memulai roadshow nasional bertajuk Jelajah Negeri Bangun Antikorupsi (JNBA) 2025. Namun, ini bukan sekadar kegiatan seremonial keliling kota. Di balik kendaraan mini bus yang diluncurkan hari ini, tersimpan agenda besar: menyasar akar praktik korupsi dari level paling bawah—desa dan masyarakat sehari-hari.
“Kami tidak hanya bicara soal korupsi miliaran. Yang kecil-kecil itulah yang lama-lama menggerogoti integritas bangsa,” tegas Deputi Bidang Pendidikan dan Peran Serta Masyarakat KPK, Wawan Wardiana, saat melepas armada di Gedung Pusat Edukasi Antikorupsi KPK, Jakarta, Kamis (26/6/2025).
Program edukatif ini menggantikan konsep roadshow dengan bus besar sebelumnya. Kini, armada mini disesuaikan agar lebih lincah menjangkau pelosok. Kegiatan yang ditawarkan pun menyentuh semua usia: mulai dari pojok baca, nonton film antikorupsi, pelatihan wirausaha, hingga kelas mewarnai untuk anak-anak.
Salah satu nilai penting yang diusung JNBA 2025 adalah penyadaran bahwa korupsi tidak hanya terjadi di meja pejabat tinggi, tapi juga di keseharian masyarakat.
“Sering kita merasa hanya jadi korban. Padahal, kita juga pelaku ketika memberi uang pelicin, menyuap, atau memanipulasi data. Ini yang kami coba luruskan,” ujar Wawan.
Dengan pendekatan bottom-up, KPK berharap bisa mengubah cara pandang masyarakat tentang korupsi. Maka itu, JNBA dirancang lebih dari sekadar sosialisasi. Ia adalah perjalanan menyapa dan mengintervensi budaya permisif terhadap praktik koruptif.
Sebelum peluncuran resmi di Jakarta, armada JNBA telah lebih dulu beroperasi di Kabupaten Bogor pada 13–15 Juni 2025. Dalam waktu dekat, roadshow ini akan mengunjungi tujuh wilayah lain di Jawa Barat: Kabupaten Bekasi (6–7 Juli), Kabupaten Purwakarta (13–14 Juli), Kabupaten Subang (19–20 Juli), Kota Cirebon (27 Juli), Kabupaten Cirebon (28 Juli), Kabupaten Kuningan (29 Juli), dan Kabupaten Majalengka (30 Juli)
Di setiap titik, KPK melibatkan berbagai mitra, seperti Bank Mandiri, RRI, TVRI, komunitas pendidikan, serta lembaga seni budaya seperti Angklung Perempuan Indonesia dan Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah 9 Jawa Barat.
Kegiatan JNBA tidak melulu dilakukan di alun-alun atau car free day. KPK juga masuk ke sekolah, komunitas, dan pusat-pusat UMKM. Konsep ini sengaja dirancang agar gerakan antikorupsi terasa lokal, membumi, dan relevan dengan kehidupan masyarakat sekitar.
“Kalau ingin memberantas korupsi, jangan hanya fokus pada OTT. Pendidikan dan partisipasi publik itu sama pentingnya,” ujar Ibnu Basuki Widodo, Wakil Ketua KPK.
Acara pelepasan dihadiri lengkap oleh pimpinan KPK, Dewan Pengawas, hingga perwakilan kepala daerah dari delapan kabupaten/kota yang menjadi lokasi roadshow. Tak ketinggalan, para Penyuluh Antikorupsi—komunitas relawan bersertifikasi KPK—juga siap terlibat langsung dalam tiap titik kegiatan.
Program ini menunjukkan pergeseran pendekatan KPK dari hanya berbasis penindakan menjadi lebih strategis lewat penguatan kesadaran hukum publik.