- Oleh MC PROV RIAU
- Rabu, 20 Agustus 2025 | 01:43 WIB
: Kegiatan Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan di SMA Pasundan 4 Kota Bandung, yang dihadiri para guru, kepala sekolah, dan ratusan siswa. (Foto Istimewa/Humas DPD RI)
Oleh Wandi, Sabtu, 28 Juni 2025 | 21:25 WIB - Redaktur: Kristantyo Wisnubroto - 392
Bandung, InfoPublik— Anggota DPD RI dari Daerah Pemilihan Jawa Barat, Agita Nurfianti, mengajak para siswa untuk tidak menyerah pada keterbatasan ekonomi dan memanfaatkan peluang beasiswa untuk membangun masa depan. Hal ini ia sampaikan dalam kegiatan Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan di SMA Pasundan 4 Kota Bandung, yang dihadiri para guru, kepala sekolah, dan ratusan siswa.
“Beasiswa adalah jembatan menuju masa depan yang lebih baik. Negara hadir untuk mendukung kalian yang memiliki semangat belajar dan prestasi, apapun latar belakangnya,” ujar Agita dalam siaran persnya yang diterima InfoPublik, Sabtu (28/6/2025).
Menurutnya, akses terhadap informasi beasiswa kini semakin terbuka berkat teknologi digital. Ia mendorong para pelajar aktif mencari program beasiswa dari berbagai lembaga, termasuk pemerintah pusat, pemerintah daerah, perguruan tinggi, hingga lembaga swasta dan internasional.
“Beasiswa bukan sekadar bantuan dana. Ini adalah bentuk kepercayaan negara dan masyarakat terhadap potensi generasi muda. Maka penting untuk terus belajar dengan tekun dan percaya diri,” tegas Agita.
Tak hanya soal pendidikan, Agita juga menekankan pentingnya menanamkan Empat Pilar Kebangsaan sejak dini: Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika. Menurutnya, pilar-pilar ini adalah pondasi utama dalam menjaga keutuhan dan kemajuan bangsa, terutama di tengah arus deras globalisasi dan tantangan budaya luar.
“Pancasila bukan hanya simbol, tapi pedoman hidup bangsa. Di dalamnya terkandung nilai-nilai luhur tentang toleransi, keadilan, dan gotong royong,” katanya.
Ia juga menekankan bahwa UUD 1945 menjamin hak atas pendidikan bagi setiap warga negara. Oleh karena itu, para pelajar diminta menghargai kesempatan belajar sebagai bentuk tanggung jawab moral terhadap diri sendiri dan negara.
Agita menambahkan bahwa keberagaman Indonesia adalah kekuatan, bukan ancaman.
“Di sekolah kalian sudah belajar hidup dalam keberagaman—suku, budaya, agama. Jadikan ini kekuatan untuk saling menghargai dan bekerja sama,” ujarnya.
Dalam sesi tanya jawab, Agita menjelaskan peran DPD RI sebagai penghubung antara aspirasi daerah dengan pemerintah pusat. Ia menyampaikan bahwa dirinya aktif turun ke masyarakat untuk mendengar langsung berbagai kebutuhan, termasuk akses pendidikan, layanan kesehatan, hingga pemberdayaan ekonomi.
“Kami di DPD bukan sekadar duduk di Jakarta. Kami datang, mendengar, dan memperjuangkan apa yang menjadi harapan masyarakat di daerah,” jelasnya.
Mengakhiri kegiatan, Agita menyampaikan harapannya agar siswa tidak hanya fokus menjadi generasi cerdas secara akademik, tetapi juga kuat secara karakter kebangsaan dan memiliki optimisme menghadapi masa depan.
“Jadilah generasi yang cerdas, tangguh, dan berkarakter. Kalian adalah pemimpin masa depan bangsa ini,” pungkasnya.
Kegiatan Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan ini merupakan bagian dari tugas konstitusional DPD RI dalam memperkuat pemahaman ideologi dan wawasan kebangsaan generasi muda, khususnya pelajar.