- Oleh Wahyu Sudoyo
- Kamis, 28 Agustus 2025 | 15:42 WIB
: Presiden Prabowo Subianto menyematkan tanda kehormatan Bintang Mahaputra Adipurna kepada Mensos Saifullah Yusuf (Gus Ipul) dalam upacara penganugerahan di Istana Negara, Jakarta, Senin (25/8/2025). (Foto: Kemensos)
Oleh Eko Budiono, Selasa, 26 Agustus 2025 | 19:37 WIB - Redaktur: Kristantyo Wisnubroto - 179
Jakarta, InfoPublik - Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf menerima anugerah tanda kehormatan Bintang Mahaputera Adipurna dari Presiden RI Prabowo Subianto, yang diserahkan dalam rangka peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia di Istana Negara, Jakarta, pada Senin (25/8/2025).
Tanda kehormatan itu merupakan bentuk penghargaan negara atas jasa Mensos Saifullah Yusuf, yang biasa disapa Gus Ipul, di bidang sosial dan kesejahteraan, khususnya dalam reformasi sistem perlindungan sosial.
Gus Ipul dinilai berjasa dalam penekanan pembaruan data, penyaluran bantuan sosial untuk mencegah kesalahan sasaran, serta pelebaran dan penebalan program bansos sesuai arahan Presiden RI.
“Tentu ini menjadi motivasi bagi kami untuk terus melakukan hal-hal yang baik ke depan, terutama dalam bidang tugas kami di Kementerian Sosial,” ujar Mensos melalui keterangan resmi, Senin (25/8/2025).
Bintang Mahaputera Adipurna merupakan tingkatan tertinggi dari lima jenjang tanda kehormatan Bintang Mahaputera yakni Adipurna, Adipradana, Utama, Pratama, dan Nararya. Penghargaan ini diberikan kepada individu yang menunjukkan darmabakti dan kesetiaan luar biasa kepada bangsa dan negara Indonesia.
Mensos mengatakan, pencapaian itu merupakan hasil kerja panjang dalam melakukan konsolidasi dan pembaruan Data Tunggal Sosial dan Ekonomi Nasional (DTSEN), yang menjadi dasar berbagai intervensi sosial.
“Sejak awal Bapak Presiden menekankan pentingnya basis data yang akurat. Data ini menjadi pedoman utama dalam melaksanakan berbagai program dan intervensi sosial. Jika datanya tepat, maka bantuan pun akan sampai ke sasaran yang benar,” kata Mensos.
Lebih lanjut, Saifullah Yusuf mengungkapkan perbaikan data terus dilakukan secara menyeluruh, dengan prioritas pada masyarakat di Desil 1, 2, dan 3, yaitu kelompok paling rentan secara ekonomi.
Melalui Instruksi Presiden Nomor 2 dan 4 Tahun 2025 proses ini menjadi lebih terarah. Konsolidasi data inilah yang menjadi fondasi utama untuk meningkatkan ketepatan program bantuan sosial,” ucap mantan Wagub Jawa Timur itu.
Selain dari sisi kebijakan dan sistem, mensos mengapresiasi kesadaran masyarakat yang mulai aktif berpartisipasi dalam memastikan ketepatan sasaran bantuan. “Saya melihat sudah mulai tumbuh kesadaran masyarakat. Ada warga yang secara sukarela menolak bantuan karena merasa sudah tidak layak. Bahkan ada yang aktif mengusulkan atau menyanggah data, baik untuk dirinya maupun orang lain. Ini luar biasa,” ucapnya.
Secara keseluruhan sebanyak 141 tokoh nasional menerima tanda jasa dan kehormatan dari Presiden Prabowo. Para penerima berasal dari beragam profesi dan latar belakang, termasuk menteri, tokoh pers, budayawan, hingga aparat keamanan.