Wamenkomdigi Dorong Budaya Bijak Bermedsos di Tengah Dinamika Unjuk Rasa

: Wakil Menteri (Wamen) Komunikasi dan Digital (Komdigi), Nezar Patria, saat menghadiri Kongres PWI di Cikarang, Kabupaten Bekasi, Sabtu (30/8/2025).


Oleh Tri Antoro, Sabtu, 30 Agustus 2025 | 13:40 WIB - Redaktur: Untung S - 192


Jakarta, InfoPublik – Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Wamenkomdigi), Nezar Patria, mengingatkan masyarakat agar lebih bijak dalam menyebarkan informasi melalui platform media sosial, khususnya yang berkaitan dengan aksi unjuk rasa yang terjadi beberapa hari terakhir ini.

Menurut Nezar, setiap informasi yang beredar di ruang digital harus dipastikan kebenarannya dengan merujuk pada instansi pemerintah, atau media arus utama yang melakukan peliputan resmi.

“Masyarakat perlu berpikir kritis terhadap informasi yang beredar. Hindari penyebaran hoaks dan misinformasi. Lakukan cek dan recheck sebelum membagikan informasi,” tegas Nezar saat menghadiri Kongres PWI di Cikarang, Kabupaten Bekasi, Sabtu (30/8/2025).

Selain itu, Wamenkomdigi Nezar juga mengimbau masyarakat yang melakukan aksi unjuk rasa agar tetap mematuhi aturan yang berlaku. Ia mengingatkan pentingnya menjaga ketertiban dan tidak merusak fasilitas umum maupun publik.

“Unjuk rasa hendaknya dilakukan secara bijak, tetap menjunjung tinggi kepentingan bangsa di atas segalanya,” katanya.

Nezar menegaskan, ruang digital maupun ruang publik harus tetap kondusif agar aspirasi masyarakat dapat tersampaikan dengan baik tanpa menimbulkan kerugian bagi orang lain maupun negara.

“Kita harapkan semua bisa bijak dan mengutamakan kepentingan bangsa,” katanya.

Sebelumnya, Direktur Jenderal Pengawasan Ruang Digital Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi), Alexander Sabar, menegaskan pemerintah tidak melakukan penurunan konten atau pembatasan akses terhadap media sosial selama aksi unjuk rasa yang berlangsung dalam beberapa hari terakhir ini.

"Perlu diketahui tidak ada arahan dari Kemkomdigi maupun pemerintah untuk menurunkan atau membatasi akses terhadap platform media sosial pada saat aksi di DPR, 28 Agustus hingga saat ini," kata Alexander yang dikutip dari Antara pada Jumat (29/8/2025).

Alexander mengimbau kepada masyarakat untuk tidak menyebarkan disinformasi dan hoaks. Dia juga mengingatkan penyampaian aspirasi secara tertib serta mengajak semua pihak menjaga kondusivitas baik di ruang digital maupun fisik.

"Pemerintah mengimbau agar semua pihak dapat melaksanakan proses demokrasi secara tertib dan menjaga situasi tetap kondusif, baik di ruang digital maupun ruang fisik," ujarnya.

Saat ini pemerintah sudah melakukan komunikasi intens dengan pihak pengelola platform media sosial terkait penanganan konten-konten provokatif yang bersifat disinformasi maupun hoaks.

"Pemanggilan (platform media sosial) akan dilakukan apabila diperlukan pendalaman penilaian situasi ruang digital kita," ucap Alexander.

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh Jhon Rico
  • Sabtu, 30 Agustus 2025 | 21:28 WIB
Akhmad Munir Resmi Terpilih Jadi Ketua Umum PWI Periode 2025-2030
  • Oleh Jhon Rico
  • Sabtu, 30 Agustus 2025 | 13:59 WIB
Pers Kritis Perkuat Demokrasi dan Pemerintahan yang Akuntabel
  • Oleh Jhon Rico
  • Sabtu, 30 Agustus 2025 | 13:35 WIB
Pemberitaan Berkualitas Jadi Pilar Perdamaian dan Peradaban
  • Oleh Jhon Rico
  • Sabtu, 30 Agustus 2025 | 13:21 WIB
Wamenkomdigi: Kongres PWI 2025 Momentum Strategis Perkuat Demokrasi
  • Oleh Jhon Rico
  • Sabtu, 30 Agustus 2025 | 09:39 WIB
Persatuan Wartawan Indonesia Gelar Pra-Kongres PWI 2025 di Cikarang
  • Oleh Jhon Rico
  • Kamis, 28 Agustus 2025 | 23:48 WIB
Menjelang Kongres PWI 2025, Delegasi Daerah Mulai Tiba di Cikarang
  • Oleh MC KAB LUMAJANG
  • Rabu, 27 Agustus 2025 | 18:19 WIB
Media Sosial Adalah Ruang Belajar Tanpa Batas
  • Oleh Ismadi Amrin
  • Selasa, 26 Agustus 2025 | 22:23 WIB
Mendapatkan Informasi Benar Adalah Hak Asasi Manusia
-->