Ini Tanggapan Kemensos soal Anak Meninggal Dunia akibat Infeksi Cacing

: Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf (tengah, dan Wakil Menteri Sosial Agus Jabo Priyono (kiri) usai pembekalan Kepala Sekolah dan Guru Sekolah Rakyat di Pusat Pendidikan, Pelatihan dan Pengembangan Profesi (Pusdiklatbangprof) Kemensos RI, Cilandak, Jakarta Selatan, Selasa (19/8/2025). Dok.Kemensos


Oleh Eko Budiono, Kamis, 21 Agustus 2025 | 13:35 WIB - Redaktur: Untung S - 186


Jakarta, InfoPublik - Kementerian Sosial (Kemensos) akan mengambil alih penanganan satu keluarga rentan di Sukabumi, Jawa Barat, setelah salah satu anak dari keluarga itu, RY (4), meninggal dunia akibat infeksi cacing yang memenuhi tubuhnya.

Wakil Menteri Sosial Agus Jabo Priyono mengatakan, Kemensos telah melakukan intervensi untuk memastikan keluarga yang ditinggalkan mendapat perlindungan sosial secara utuh.

“Kemensos sudah datang, ya sudah ikut mengintervensi. Orang ibunya ODGJ, orang tuanya yang laki itu sakit paru-paru, sekarang sedang dirawat di Bandung. Keluarganya itu sedang kami urus,” kata Agus, melalui keterangan resmi, usai penutupan agenda Pembekalan Guru dan Kepala Sekolah Rakyat di Jakarta, Kamis (21/8/2025).

Menurut Agus, Kemensos juga melakukan asesmen terhadap kakak RY yang berusia tujuh tahun. Anak tersebut tinggal bersama tantenya, sementara kedua orang tuanya sakit sehingga tidak bisa merawat.

“Kalau keluarganya mengizinkan, kami akan bawa anak itu ke sentra Kemensos. Nanti orang tuanya kalau terapi kejiwaannya selesai, akan direhabilitasi juga di sentra kami di Sukabumi,” ujarnya.

Sebelumnya, RY meninggal dunia pada 22 Juli 2025 setelah menderita sakit langka dengan tubuh dipenuhi cacing. Selama perawatan, tim medis menemukan cacing hidup hingga seberat satu kilogram dari tubuhnya, bahkan menyebar ke otak.

Selama perawatan, tim medis menemukan cacing hidup hingga seberat satu kilogram dari tubuhnya, bahkan menyebar ke otak.

Kasus itu memicu keprihatinan publik, termasuk Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi. Ia menyoroti kondisi lingkungan tempat tinggal keluarga Raya yang kotor serta lemahnya fungsi posyandu, PKK, dan bidan desa dalam mendeteksi dini masalah kesehatan.

Pemerintah Provinsi Jawa Barat mengevakuasi orang tua RY itu untuk mendapat perawatan medis karena turut mengidap penyakit Tb.

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh Eko Budiono
  • Jumat, 29 Agustus 2025 | 10:22 WIB
Kemensos dan Kemenekraf Garap Kurikulum Kreatif untuk Sekolah Rakyat
  • Oleh MC KAB LUMAJANG
  • Rabu, 27 Agustus 2025 | 18:29 WIB
PKH di Lumajang Terapkan Sistem Desil, Bantuan Lebih Tepat Sasaran
  • Oleh Eko Budiono
  • Minggu, 24 Agustus 2025 | 15:28 WIB
Sekolah Rakyat Gandeng ESQ untuk Pemetaan Bakat dan Talenta Siswa
  • Oleh Eko Budiono
  • Rabu, 20 Agustus 2025 | 12:07 WIB
Kemensos Pastikan Kebutuhan Bahan Pokok Korban Gempa Poso Terpenuhi
  • Oleh Eko Budiono
  • Selasa, 19 Agustus 2025 | 15:19 WIB
Kemensos tak akan Toleransi Praktik Korupsi
  • Oleh Eko Budiono
  • Kamis, 14 Agustus 2025 | 08:29 WIB
Gunakan DTSEN, Kemensos Alihkan Bansos ke Penerima yang Lebih Layak
  • Oleh Eko Budiono
  • Rabu, 13 Agustus 2025 | 16:37 WIB
Kemensos Percepat Pembukaan Rekening Kolektif untuk Penyaluran Bansos
-->